NewsPEMDA SINJAI

Bupati ASA ke Petani, Pemkab Sinjai Rencanakan Bangun Irigasi Teko dan Lamole

×

Bupati ASA ke Petani, Pemkab Sinjai Rencanakan Bangun Irigasi Teko dan Lamole

Sebarkan artikel ini
Bupati Sinjai saat meninjau infrastruktur beberapa waktu lalu

SINJAI, Suara Jelata—Pemerintah daerah Sinjai di bawah kepemimpinan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) terus berkomitmen melakukan pembangunan maupun rehabilitasi utamanya untuk infrastruktur.

Seperti misalnya pembangunan jalan menjadi perhatian Bupati ASA, lantaran infrastruktur tersebut, merupakan salah satu kebutuhan mendasar masyarakat di dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Begitu pun dengan irigasi salah satu penunjang suksesnya pertanian suatu daerah yang ada di Kabupaten berjuluk bumi panrita kitta ini.

Kepala Dinas PUPR Sinjai, Andi Taufik Saleh mengaku, kembali melakukan pengusulan terkait pembangunan irigasi pada dua daerah di Sinjai yakni, di Teko dan Lamole, untuk tahun 2022 mendatang.

“Pagunya sudah direncanakan nilainya. Sedangkan irigasi yang lain, itu hanya dilakukan rehabilitasi, ini memang komitmen Bapak Bupati dalam meningkatkan pendapatan petani kita,” katanya.

Pada dasarnya, untuk pembangunan atau rehabilitasi terkait irigasi dan jalan, Andi Taufik mengungkapkan banyak daerah di Sinjai yang diusulkan, untuk pembangunan jalan maupun irigasi.

Tahun depan 2022 khusus dana DAK Dinas PUPR dipastikan akan mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021. Di mana, jumlah pagunya sudah ada namun masih dalam ekstensi.

“Insya Allah DAK untuk irigasi dan jalan tahun 2022 mengalami peningkatan, namun untuk nilainya belum bisa disampaikan karena belum final masih dalam tahap ekstensi yakni,” tuturnya.

Bupati ASA saat ini memang tengah mengusahakan pembangunan irigasi di berbagai daerah di Sinjai.

Dengan hadirnya irigasi tersebut kata alumni magister Monash University Australia ini, petani yang tadinya hanya bisa bersawah atau panen sekali dalam setahun karena mengandalkan sawah tadah hujan, kini bisa panen tiga kali dalam setahun.

Dengan demikian, perputaran ekonomi masyarakat bisa bergairah. Tentu, kondisi ini akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.