SINJAI, Suara Jelata–Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sinjai sebagai lembaga yang melakukan pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) terutama dalam hal pendistibusian melalui aksi kemanusiaan guna mensejahterakan masyarakat. Selasa, (23/11/2021).
Kali ini, kembali dilakukan terhadap keluarga Kambatong yang ada di Desa Kampala, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Kabupaten Sinjai yang kondisinya cukup memprihatinkan. Senin, (22/11/2021).
Sebelum bertolak, Baznas Sinjai juga menyempatkan untuk melakukan kunjungan kepada warga Sinjai Utara yang menderita sakit Tumor Otak.
Rombongan dipimpin langsung oleh Wakil Ketua II Bagian Pendistribusian, Ustadz Abd. Jalil, disertai Kordinator Layanan Aktif Baznas (LAB), Mufazzir Lutfi, dan Anggota Tim lainnya melalui perjalan mobil sekira 30 menit ditambah harus berjalan kaki beberapa meter.
Hal ini diungkapkan oleh Andi Yanuari salah satu Warga yang ikut serta menjadi petunjuk jalan menuju kediaman Kambatong.
“Untuk sampai kita lewat disini, rumahnya ada didalam sana melewati tempat pembuangan akhir sampah dan memasuki hutan, tidak ada jalan lain hanya bisa berjalan kaki sekira beberapa meter,” ungkapnya.
Sesampai di sana, Tim Baznas dikejutkan dengan kondisi keluarga tersebut, yang tinggal dirumah berukuran sempit dan terlihat kumuh.
Kambatong menyambut dari atas ranjang kayu dengan keadaan tidak dapat berdiri, begitupun Istrinya Hasnah yang saat itu sedang memangku sang Cucu, anak dari Kasmawati putrinya yang saat ini menderita lumpuh.
Kedatangan Tim Baznas disambut gembira oleh Kambatong dan keluarganya, ini terlihat dari raut wajah mereka dan ucapan terima kasih serta syukur yang dilontarkan oleh Hasnah.
Menanggapi hal tersebut, Abd. Jalil menyampaikan motivasi dan menjelaskan bahwa pemberian berupa paket sembako yang dilakukan Baznas sebagai perpanjangan tangan dari masyarakat Sinjai.
“Mudah-mudahan apa yang kita berikan ini dapat bermanfaat buat keluarga bapak, dan semoga selalu diberikan kesabaran dengan kondisi ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, ia berharap dapat memberikan solusi untuk melakukan perbaikan terhadap rumah yang ditinggali Kambatong, mengingat salah program Baznas terdapat Bedah Rumah.
“Dikeluarga ini tidak ada tulang punggung, dan saya dengar-dengar informasi bahwa tempat berdirinya rumah ini bukan lokasinya. Sebenarnya ini masuk pada proyeksi Baznas kedepannya, namun kita mau cari tau siapa pemilik lokasi karena sangat memprihatikan sekali keadaan rumah ini,” kuncinya.
