SINJAI, Suara Jelata—-Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sinjai, Andi Tenri Rawe menjelaskan, slogan pemerintah dalam hal ini BKKBN di dalam mensosialisasikan program KB saat ini, adalah dua anak lebih sehat agar dapat menciptakan keluarga yang berkualitas. Minggu, (13/2/2022).
“Saat ini BKKBN tidak lagi menggalakkan dua anak lebih baik, namun berganti dua anak lebih sehat agar supaya kita bisa merencanakan kehidupan berkeluarga yang lebih berkualitas,” jelasnya.
Ia menambahkan, alasan pemerintah menggalakkan dua anak lebih sehat itu pertama, untuk menjaga kesehatan ibu kedua, mengajak masyarakat supaya bisa hidup berencana.
Lebih lanjut Dia bilang, saat ini bukan lagi disebut sebagai keluarga berencana namun, lebih kepada keluarga yang berkualitas.
Tentunya, untuk mendapatkan dan mencapai kehidupan keluarga yang berkualitas, mulai dari pemenuhan gizi anak, kasih sayang anak, pendidikan anak semuanya dapat terpenuhi.
Hal itu perlu untuk dilakukan ucap Andi. Tenri, agar nantinya anak tersebut juga mampu merencanakan kehidupannya secara mandiri, pada saat orang tuanya sudah berusia di atas 50 tahun.
Sehingga, jika hal itu diterapkan secara tidak langsung, orang tua juga bisa melihat kemampuan anaknya di dalam melakukan perencanaan untuk masa depannya.
Seperti, dengan menempuh pendidikan terlebih dahulu, setelah itu mencari pekerjaan dan bekerja selama dua tahun, itu disebut sudah dapat menikah.
“Kondisi tersebut usianya sudah 23 atau 25 tahun. Apalagi, usia tersebut sudah dianggap matang untuk berumahtangga termasuk, alat reproduksinya juga sudah siap untuk membuahi,” tuturnya.
Pada dasarnya, jika hal itu dilakukan tentunya delapan fungsi keluarga nantinya, secara tidak langsung dapat terpenuhi.