BeritaDAERAHKesenian

Pemdes Terban Gelar Pameran Seni Budaya dan Tosan Aji

×

Pemdes Terban Gelar Pameran Seni Budaya dan Tosan Aji

Sebarkan artikel ini

KUDUS JATENG, Suara Jelata Pemerintah Desa Terban menggelar Pameran Seni Budaya dan Tosan Aji. Kegiatan dibuka oleh Kepala Desa Terban, Supeno, dengan melepas 658 ekor burung perkutut di halaman Balai Desa Terban, Kecamatan Jekulo, Kabupaten Kudus.

Ketua Paguyuban Tosan Aji Kanigoro Karesidenan Pati, Joko Susilo mengatakan ketika bicara nguri-uri budaya Jawa, maka tak lepas dari satu kesatuan.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

“Antara tarian dan pusaka. Yaitu keris (tosan aji) sebagai ‘ageman’ pelengkap atas kewibawaan orang Jawa,” kata pria yang lebih dikenal di kalangan perkerisan dengan sebutan Ndan Silo.

“Maka saya sangat berterimakasih kepada Kades Terban, sudah berkenan menggandeng saya untuk memprakarsai pameran seni budaya Jawa ini. khususnya di Desa Terban Kudus. Agar budaya Jawa tidak punah dimakan zaman,” imbuhnya.

Sementara pemrakarsa Pameran Seni Budaya Supeno mengatakan, dirinya mencoba mengangkat kearifan lokal Desa Terban dari sisi seni Tari Bathok Barong, sendratari asli Desa Terban.

“Yaitu perpaduan dari Tari Kuda Lumping dan Tari Barong dengan bunyi bathok. gerakan gemulai dari penarinya, yang melambangkan kehidupan kebersamaan gotong-royong di masyarakat Desa Terban,” terang Supeno.

“Siapa lagi kalau bukan kita yang berani mengawali melestarikan budaya Jawa. Agar anak-anak kembali peduli atas warisan leluhur,” imbuhnya.

Ketua Paguyuban Pakertiku Tosan Aji Kudus Didik memberikan apresiasi atas gelar seni budaya ini kepada Pemdes Terban yang berani mengawali membangkitkan kembali semangat kalangan pecinta seni budaya tosan aji di Kudus.

Hal senada dikatakan Hendro Martoyo Pembina Paguyuban Pakertiku yang juga mantan Kepala Disdukcapil Kudus ini. Dia berharap Pemerintahan Kabupaten Kudus untuk bisa lebih peka menyikapi moment seperti ini.

“Desa Terban ini adalah desa yang sangat punya potensi budaya dari situs purbakala ditambah lagi Tari Lokal Bathok Barong yang begitu memukau. Semoga pemangku kepentingan orang nomor satu di Kudus lebih peka dan peduli, lebih menggali lagi potensi budaya lokal untuk diangkat ke tingkat nasional. Bila perlu sampai ke kancah internasional,” harapnya. (Als)