Sinjai, Suara Jelata – Pengukuhan dan uji simulasi pada pencanangan Kampung Siaga Bencana (KSB) yang dibentuk di dua Kecamatan Kabupaten Sinjai yakni Sinjai Selatan dan Sinjai Borong turut di hadiri oleh Plt Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan, Abdul Malik Faisal, yang berlangsung di Alun-Alun Lapangan Sinjai Bersatu, Jalan Tondong, Kel. Biringere, Kab. Sinjai, Sulawesi Selatan. Sabtu, (6/7/2024).
Malik Faisal menyebutkan, bahwa dengan adanya upaya mitigasi berupa pencanangan KSB menjadi hal yang diperlukan mengingat di Sulawesi Selatan masuk dalam daftar provinsi dengan frekuensi bencana yang tinggi.
“Berdasarkan data indeks resiko bencana Indonesia tahun 2023, Sulsel memiliki skor 114 termasuk tinggi khususnya di Kabupaten Sinjai berada di urutan keempat tertinggi di Sulsel dengan indeks resiko 165, data dan fakta yang ada membuktikan bahwa persoalan bencana di Sulsel khususnya di Kabupaten Sinjai harus mendapatkan perhatian serius dari kita semua,” ungkapnya.
Menurutnya, kehadiran Kementerian Sosial RI dengan program kawasan siaga bencana sebagai wujud keseriusan pemerintah dalam menyikapi persoalan bencana memulai upaya peningkatan kapasitas masyarakat dalam mempersiapkan diri menghadapi setiap ancaman bencana dengan membekali masyarakat pengetahuan dan keterampilan yang berhubungan dengan penanggulangan bencana melalui beberapa tahapan dan sosialisasi pelatihan dan uji SOP berupa simulasi penanggulangan bencana.
“Kami juga berharap melalui kampung siaga bencana ini Kementerian Sosial RI dapat memberikan dukungan berupa logistik dan peralatan yang dititipkan pada lumbung sosial untuk mempercepat respon penanganan bencana di wilayah Kab. Sinjai yakni di Kec. Sinjai Selatan dan Sinjai Borong,” tambahnya.
Selain itu, Malik Faisal menaruh harapan besar kepada 120 relawan KSB yang dibentuk agar memaksimalkan dalam berperan ketika terjadi bencana di daerah.
“Pertama pencanangan ini bukan merupakan seremonial semata, akan tetapi dengan terbentuknya kawasan siaga bencana masyarakat yang ada di Kecamatan Sinjai Selatan dan Sinjai Borong dapat lebih sigap dan tanggap atas ancaman bencana baik bencana alam maupun bencana sosial. Kedua kampung siaga bencana merupakan wahana mempersatukan masyarakat untuk saling bahu membahu dalam penanganan bencana dengan memaksimalkan potensi yang ada di Kec. Sinjai Selatan dan Sinjai Borong,” bebernya.
Diakhir, Ia berharap agar semua saling bekerjasama dengan baik sehingga KSB yang telah dibentuk melakukan fungsi dan tujuannya.
“Ketiga diharapkan kepada pemerintah ditingkat desa dan kelurahan/kota serta lebih khusus kepada dinas sosial Kabupaten Sinjai untuk senantiasa memantau dan memberikan masukan dukungan agar forum kampung siaga bencana yang telah dibentuk tetap menjaga kekompakan sehingga selalu eksis dalam penanganan bencana baik sebelum, saat maupun pasca bencana,” kuncinya.