KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata – Padamnya listrik di Pulau Ternate dan Tidore pada Selasa (30/07/2024) sekitar pukul 21.30 WIT hingga pukul 01.00 dini hari, berdampak mengganggu aktivitas masyarakat di dua kota tersebut. Pasalnya, pemadaman listrik ini bukan sesuatu yang terencana oleh PT PLN tapi sebaliknya pemadaman tidak terencana akibat terjadinya gangguan teknis di PLTMG Kastela Ternate.
Diwawancarai awak suarajelata.com, Rabu (31/07/2024), Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PT PLN Persero Ternate, Kurniawan Fitrianto mengatakan, pihaknya tak lupa menyampaikan permohonan maaf yang sebesar besarnya kepada pelanggan PLN Ternate dan Tidore. Menurut Kurniawan, pihaknya menyadari betul kejadian terhentinya penyaluran tenaga listrik dari pembangkit ke rumah pelanggan yang berdampak terganggunya aktivitas masyarakat.

“Kejadian terhentinya penyaluran tenaga listrik yang berlangsung kurang lebih enam jam itu penyebabnya karena ada peralatan yang trouble di PLTMG Kastela Ternate” ujar Kurniawan ke awak suarajelata.com.
Menurut Kurniawan, dengan kejadian yang tidak terencana tersebut berakibat mesin berhenti operasi. Kondisi ini memicu sistem kelistrikan Pulau Ternate dan Pulau Tidore yang secara teknis tersinkronisasi atau terhubung menjadi lepas.
“PLN menyebutkan kejadian ini adalah ‘Padam Meluas’ , karena tidak ada lagi pembangkit yang terhubung dengan sistem,” tambah Kurniawan.
Ia menyebutkan, peralatan yang semalam mengalami trouble atau bermasalah, kini telah dilakukan perbaikan. Saat ini masyarakat di Pulau Ternate maupun Tidore bisa menikmati kebutuhan listrik seperti biasanya.
Terkait komitmen pelayan, PT PLN Persero UP3 Ternate tetap berkomitmen untuk melakukan pelayanan terbaik kepada masyarakat baik di Ternate maupun Tidore.
Menurut Kurniawan, pihaknya terus berupaya meningkatkan kehandalan jaringan listrik. Mulai dari pembangkit, transmisi, tegangan tinggi, jaringan distribusi tekanan menengah 20 KV maupun tekanan rendah hingga ke rumah-rumah pelanggan dan perkantoran.
Terkait terhentinya penyaluran tenaga listrik di Pulau Ternate yang turut berdampak juga di Pulau Tidore, Kurniawan menjelaskan, sistem kelistrikan Ternate-Tidore sejak dibangunnya PLTU Tidore itu menjadi satu kesatuan sistem kelistrikan. Sistem ini terhubung melalui kabel laut dari Tidore menuju Ternate.
“Karakteristik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang ada di Tidore pada dasarnya secara teknis tidak bisa bangkit sendiri. PLTU tersebut perlu ‘disuntik’ atau disuplai stroom atau tegangan dari pembangkit yang sifatnya mesin. Karena PLTU butuh untuk mengalirkan air yang selanjutnya dipanaskan menjadi uap. Uap inilah yang akan memutar turbin,” tutup Kurniawan. (Ateng)