BREBES JATENG, Suara Jelata – Proyek pembangunan saluran air U-Ditch (yudit) di Desa Wangandalem, Kecamatan/Kabupaten Brebes mendapat protes warga. Pasalnya, proyek tersebut disinyalir kurang maksimal dari segi kualitas.
“Kualitas yudit-nya sangat jelek,”ujar warga setempat yang enggan disebutkan namanya saat mengadukan ke awak media, Rabu (30/10/2024).
Selain mutu yang kurang bagus, warga juga menyoal tentang tidak adanya dasar peluran atau adukan di bawah Yudit.
“Dibawah yudit cuma digelar pasir, tanpa dilakukan peluran,”tambah warga.
Selain memprotes terkait kualitas pekerjaan yudit, warga juga menyoal tentang upah tenaga kerja yang di potong oleh pihak tertentu.
Dimana, tenaga kerja yang seharusnya menerima upah sebesar Rp.100 ribu per hari, hanya dikasih Rp.80 ribu. Bahkan untuk proyek tersebut tidak dilaksanakan oleh pihak TPK (Tim Pelaksana Kegiatan), melainkan dipihaketigakan.
Bahkan untuk keuangan sendiri dipegang oleh pihak operator desa dalam hal ini Isma dan kepala desa.
“Untuk keuangannya dipegang Ibu Isma dan Kades, bendahara terkesan hanya boneka saja,” pungkas warga.
Sementara, Kepala Desa Wangandalem Siswondo saat ditemui awak media di balai desa membenarkan kalau ada potongan upah tenaga kerja. Potongan itu dilakukan untuk pajak PPN dan PPH.
Sedangkan terkait masalah pekerjaan yang dipihaketigakan, Kades membantah hal itu. Menurut dia, untuk pekerjaan Yudit itu dilaksanakan secara swakelola. (Olam).