MALUKU UTARA, Suara Jelata – Curtin University, Perth Australia mengadakan Workshop of Paper Publication untuk Learning Environment Group Indonesia pada tanggal 23-30 Oktober 2024. Kegiatan prestisius ini diikuti oleh dosen-dosen terpilih dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan mendapat perhatian khusus dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Perth.
Proses seleksi peserta workshop dilakukan di bawah Pimpinan LERG, Prof. Yuli Rahmawati, Ph.D dari Universitas Negeri Jakarta, yang berperan sebagai ketua kelompok mentor. Dirinya ditunjuk sebagai Chief kerjasama dengan Curtin University dan memiliki tanggung jawab dalam menyeleksi peserta yang memenuhi standar internasional. Melalui proses seleksi yang ketat, Dr. Ode Zulaeha, M.Pd dari Institut Sains dan Kependidikan (ISDIK) Kie Raha Maluku Utara terpilih sebagai salah satu peserta karena memenuhi kriteria yang ditetapkan.
Para peserta yang terpilih berasal dari berbagai institusi pendidikan terkemuka di Indonesia, antara lain: Institut Sains dan Kependidikan Kie Raha Maluku Utara, Universitas Negeri Lambung Mangkurat, UIN Antasari Banjarmasin, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Syech Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, Universitas Muhammadiyah Semarang, Universitas Negeri Gorontalo, dan Universitas Pelita Harapan.
Dalam pembukaan workshop, Antonius Prawira Yudianto selaku Konsul Jenderal RI di Perth menyampaikan rasa bangga melihat para akademisi Indonesia berkesempatan mempelajari ilmu lingkungan pendidikan yang kompleks dan relevan dengan era global. Antonius menekankan pentingnya penguasaan pengetahuan ini untuk kemajuan pendidikan Indonesia.
Workshop ini dibimbing langsung oleh Profesor Rekha Koul, pakar terkemuka dalam pengukuran lingkungan pendidikan. Keahlian Profesor Koul yang telah diakui secara internasional memberikan perspektif baru bagi para peserta dalam memahami kompleksitas lingkungan pembelajaran modern.
Para peserta mendapatkan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek lingkungan pembelajaran, termasuk pengukuran, evaluasi, dan strategi pengembangan. Materi workshop mencakup dimensi fisik, psikologis, sosial, dan teknologi yang membentuk ekosistem pembelajaran modern.
Workshop intensif ini menitikberatkan pada pengembangan artikel ilmiah berkualitas tinggi tentang lingkungan pembelajaran. Di bawah bimbingan Professor Rekha Koul, peserta workshop mengembangkan berbagai topik penelitian yang menarik, seperti pengaruh lingkungan fisik sekolah terhadap motivasi belajar siswa, peran teknologi dalam menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif, serta dampak interaksi sosial terhadap keberhasilan pembelajaran.
Momentum ini juga dimanfaatkan untuk membangun jejaring dengan berbagai institusi, termasuk pertemuan dengan perwakilan Universitas Pendidikan Ganesha. Pertemuan ini membuka peluang kerjasama dan pertukaran pengetahuan dalam pengembangan lingkungan pendidikan yang berkualitas.
Profesor Koul menyatakan optimismenya bahwa artikel-artikel yang dihasilkan dalam workshop ini berpotensi untuk dipublikasikan di jurnal-jurnal internasional terkemuka. Hal ini akan memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu pendidikan dan meningkatkan reputasi akademik Indonesia di kancah global.
Dengan semangat tinggi dan dedikasi penuh, para peserta termasuk Dr. Ode Zulaeha, M.Pd. dari Institut Sains dan Kependidikan Kie Raha Maluku Utara, terus mengikuti rangkaian kegiatan workshop hingga tanggal 30 Oktober 2024. Diharapkan seluruh peserta dapat menyelesaikan program dengan hasil optimal dan kembali ke Indonesia dengan membawa pengetahuan baru yang bermanfaat bagi kemajuan pendidikan tanah air.
Dalam perkembangan yang menggembirakan, pada tanggal 25 Oktober 2024, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Perth mengundang secara khusus seluruh delegasi peneliti yang mengikuti kegiatan di Curtin University untuk menghadiri diskusi strategis. Pertemuan ini difokuskan pada pembahasan peran akademisi dalam membangun masa depan Indonesia.
Forum diskusi yang dipimpin langsung oleh Konsul Jenderal RI membahas berbagai aspek penting pembangunan Indonesia, termasuk peran pendidikan tinggi dalam mempercepat kemajuan bangsa. Para peserta berbagi pandangan dan gagasan inovatif tentang bagaimana hasil penelitian mereka dapat berkontribusi pada pembangunan nasional.
Pertemuan ini juga menghasilkan beberapa rekomendasi konkret untuk penguatan kerjasama akademik Indonesia-Australia, termasuk rencana pertukaran peneliti, program kolaborasi riset, dan pengembangan pusat studi bersama. Konsulat Jenderal menegaskan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif yang memperkuat hubungan akademik kedua negara.
Terkait kegiatan workshop internasional ini, Dosen ISDIK Kie Raha, Dr. Ode Zulaeha, M.Pd. menjelaskan Learning Environment Research merupakan lingkungan pembelajaran penelitian yang membangun pemahaman tentang lingkungan pra-sekolah, sekolah dasar, sekolah menengah atas, perguruan tinggi dan universitas.
“Serta lingkungan pembelajaran seumur hidup terlepas dari bidang studi,” jelasnya, Jumat (01/11/2024).
Dikatakan Dr. Ode Zuleha, lingkungan pembelajaran sebagai konteks sosial, fisik, psikologis, dan pedagogis tempat pembelajaran terjadi dan yang memengaruhi prestasi dan sikap siswa. Studi akademis meliputi refleksi teoritis, penelitian kuantitatif dan kualitatif, tinjauan literatur kritis dan integratif dan meta-analisis, isu metodologis, dan pengembangan dan validasi instrumen penilaian.
“Saat ini sedang terjadi transformasi kurikulum dari kurikulum merdeka belajar ke kurikulum deep learning (pembelajaran mendalam). Di dalam empat komponen penting deep learning adalah learning environment. Sehingga dengan adanya Learning Environment Research Group ini sangat penting untuk para akademisi maupun peneliti dapat bergabung melalui grup,” tandasnya.
Diketahui, Learning Environment Research Group dibentuk di setiap daerah. Sedangkan khusus di Maluku Utara dipelopori oleh Dr. Ode Zulaeha, M.Pd dosen Institut Sains dan Kependidikan (ISDIK) Kie Raha Maluku Utara.
Dengan adanya grup ini diharapkan dapat mewujudkan pengetahuan guru, akademisi maupun peneliti dalam peningkatan mutu pembelajaran di sekolah dan pengembangan wawasan dengan adanya kurikulum deep learning ke depan. (Ateng)