BREBES JATENG, Suara Jelata – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Brebes, Jawa Tengah saat ini membuka kesempatan berkarir bagi 82 kandidat untuk mengisi berbagai posisi.
Di mana kebutuhan ini didorong oleh beroperasinya dua gedung baru dan peningkatan jumlah pasien yang signifikan.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Brebes, dr. Aries Suparmiati, selaku Ketua Penerimaan Pegawai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) RSUD Brebes, menyatakan antusiasme tinggi terhadap proses rekrutmen ini.
“Sampai saat ini, kami telah menerima 1600 lamaran, dan sekitar 800 pelamar telah lolos seleksi administrasi,” ujar dr. Aries Suparmiati didampingi drg. Adhi Supriadi, saat ditemui awak media, Kamis (6/2/2025).
Adapun menanggapi temuan awak media terkait dugaan pelamar yang masih bekerja di rumah sakit lain lolos seleksi administrasi, dr. Aries mengapresiasi peran media dan memastikan tindakan tegas akan diambil jika terbukti adanya pelanggaran.
Menurutnya, proses seleksi administrasi dilakukan secara online, berdasarkan berkas yang diunggah pelamar.
Aries Suparmiati menegaskan, seleksi administrasi hanya menilai berkas yang dikirimkan secara online.
“Namun, pada tahap selanjutnya, jika ditemukan kecurangan. Seperti pelamar yang masih bekerja di rumah sakit lain, pelamar tersebut akan didiskualifikasi,” tegasnya.
Penegasan juga disampaikan oleh Kepala Bagian (kabag) Umum RSUD Brebes, drg. Adhi Supriadi. Menurutnya, pada saat tahapan selanjutnya, misal ada kecurangan dari pelamar dan pelamar tersebut diterima. Maka dimungkinkan dia (pelamar) tidak akan datang melanjutkan.
“Contoh dari pengalaman tahun lalu, ternyata yang bersangkutan masih punya ikatan kerja dengan pihak rumah sakit lain. Begitu diterima pun ia ngga kesini karena mereka harus membayar lagi karena sudah ada perjanjian kerja dengan pihak lain,” kata drg. Adhi Supriadi.
Ia mengumpamakan, Jika yang bersangkutan mempunyai kontrak kerja selama 2 tahun tapi belum selesai dia keluar maka harus mengembalikan sesuatu kepada pihak yang sudah terjalin kontrak.
“Akhirnya mereka tidak mau, ya sudah walaupun diterima pun kita belum kasih tindakan dia mundur dengan sendirinya,” katanya.
Di sisi lain, Ketua LSM Garuda Sakti, Eko Sindung menyampaikan keprihatinan terkait adanya dugaan pelamar yang berstatus sudah kerja di rumah sakit lain.
“Kami meminta panitia seleksi untuk melakukan verifikasi langsung terhadap berkas administrasi pelamar, guna memastikan validitas data online. Hal ini untuk memastikan transparansi dan integritas proses rekrutmen,” ujar Eko Sindung. (Olam).