GOWA SULSEL, Suara Jelata – Dalam rangka memeriahkan bulan suci Ramadan 1446 H pengurus Komunitas Pintu Literasi melaksanakan program kerjanya yakni, “Berbagi Kasih Dengan Duafa”, berupa paket sembako dan takjil. Sasaran kegiatan ini adalah warga masyarakat yang tergolong miskin ekstrem yang berada di beberapa desa dan kelurahan di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Selasa (25/03/2025).
Kegiatan ini merupakan program rutin Komunitas Pintu Literasi yang berbagi setiap bulannya kepada para dhuafa berupa paket sembako atau uang tunai sejak tahun 2020. Kegiatan yang diinisiasi oleh Founder Komunitas Pintu Literasi, Ramlah Rara.
Diketahui, Ramlah Rara adalah penulis buku “Literasi Demokrasi” dan “Jejak Waktu”, sekaligus tokoh muda literasi di Kabupaten Gowa dan saat ini menjabat sebagai Duta Baca Sulawesi Selatan. Langkah ini sebagai upaya mencapai indeks literasi inklusi sosial, dengan tetap memperhatikan lingkungan sekitar dan memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Adapun sumber dana dari kegiatan ini adalah berasal dari sumbangsih dari donatur tetap komunitas dan pengurus. Kegiatan ini sebagai wujud tercapainya literasi sosial dan capaian program 100 hari kerja Bupati Gowa Hj. Sitti Husniah Talenrang, S.E., M.M., yakni program kerja Pendamping Orang Tua Asuh Kepada Keluarga Miskin Ekstrem (KME) yang melibatkan berbagai elemen pemerintah di Kabupaten Gowa.
“Alhamdulillah, kegiatan ini memang sudah berlangsung beberapa tahun ini dengan melibatkan donatur, kami berawal dari warga masyarakat yang memiliki kepekaan besar tentang dunia sosial yang kami jadikan sebagai donatur tetap. Di mana rata-rata mereka adalah pelaku UMKM di Gowa,” ujar Ramlah Rara.
“Selain itu mimpi saya adalah menjadikan Komunitas Pintu Literasi ini sebagai komunitas yang memiliki tingkat kepekaan besar kepada lingkungannya. Karena tahta tertinggi sebuah literasi adalah ketika kita mampu mengaplikasikan hasil bacaan kita. Program ini terlaksana tentu saja tidak terlepas dari kerja sama pengurus, donatur dan masyarakat yang selalu memberikan saran dan masukan yang membangun. Semoga saja ke depannya kita mampu berkolaborasi dengan pemerintah dengan program lain yang bukan hanya tentang kemiskinan tapi berbagai hal seperti peningkatan budaya baca masyarakat,” imbuh Rara.
Hal ini dipertegas oleh Ketua Komunitas Pintu Literasi, Ikmal Abidin yang juga mahasiswa akhir di UIN Alauddin Makassar Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).
“Saya pribadi sangat bersyukur dengan bergabung di komunitas ini, selain pulang kampung membangun daerah saya, juga mampu mengaplikasikan apa yang saya dapatkan di bangku pendidikan. Meskipun kami jatuh bangun menjalankan dan membangun komunitas ini, saya tetap berharap teman-teman di Komunitas Pintu Literasi tetap mampu berjalan sesuai dengan program-program literasi yang sudah diprogramkan. Karena kegiatan seperti ini sudah beberapa tahun ini rutin kami laksanakan. Semoga tahun-tahun mendatang kami mampu melaksanakannya lagi dalam kegiatan yang lebih besar,” tutur Ikmal.
Sementara itu, Haidil Nur Ilahi dan Ayu Elfira selalu koordinator kegiatan ini tidak lupa mengungkapkan rasa terimakasih kepada para donatur tetap Komunikasi Pintu Literasi. Yang mana telah memberikan donasi terbaiknya dalam kegiatan ini.
“Juga terima kasih kepada seluruh pengurus komunitas yang sudah berkontribusi dari awal hingga terlaksananya kegiatan ini. Semoga Allah membalas apa yang kita lakukan hari ini. Semoga saja dengan kegiatan ini masyarakat semakin sadar akan pentingnya literasi dan mengenal visi dan misi komunitas literasi”.
Banyak harapan dan cinta untuk komunitas ini, terutama masyarakat dan pemerintah. Pemuda memiliki kekuatan besar dan jiwa gotong royong yang besar pula dalam menyelesaikan permasalahan yang ada terkhusus permasalahan literasi di pelosok desa.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu donatur tetap Pintu Literasi Ny. Nurwahidayanti. Ia mengatakan, dirinya cukup mengapresiasi Komunitas Pintu Literasi ini, dengan berbagai program kerja rumah bacanya yang mampu meningkatkan daya baca anak-anak hingga orang tua.
Menurutnya, Kedai Literasi sebagai sekretariat Pintu Literasi merupakan wadah masyarakat untuk meningkatkan literasinya. Di sana tersedia bahan bacaan yang bisa dibaca oleh anak-anak hingga orang tua.
“Pengurus pun aktif melaksanakan kegiatan lomba yang mampu mengasah kemampuan anak-anak. Saya menjadi donatur tetap setiap bulannya karena memang kegiatan komunitas ini sangat bermanfaat dan melalui komunitas ini saya mampu berbagi dengan mereka yang membutuhkan,” ungkapnya.
Komunitas Pintu Literasi yang resmi berdiri sejak 2019 lalu ini terletak tepat di bawah kaki Gunung Lompobattang tepatnya di Dusun Tanete, Desa Tanete Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Komunitas ini memiliki sekretariat yakni Kedai Literasi, yang terus berupaya memberikan yang terbaik. Melaksanakan kolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat dengan misi menyelesaikan permasalahan bersama-sama, khususnya tentang peningkatan budaya baca dan melek literasi.
“Semoga gerakan literasi ini bisa memantik dan memanggil para pemuda untuk terus melaksanakan kegiatan literasi kapan pun dan di mana pun kita berada,” pungkas Duta Baca Sulsel, Ramlah Rara. (Wahyuni)