MALUKU UTARA, Suara Jelata – Menyikapi maraknya kasus tindakan bunuh diri yang akhir-akhir ini sering terjadi di masyarakat khususnya di Kota Ternate dan beberapa kabupaten lainnya dalam wilayah Provinsi Maluku Utara, maka Polda Maluku Utara (Malut) bersama tokoh lintas agama memberikan imbauan moral.
Imbauan moral ini semata-mata sebagai bentuk saling mengingatkan pada hal-hal kebaikan. Alasan yang mendasari perlunya dilakukan upaya ini oleh karena tindakan prematur seperti bunuh diri selain tidak disukai oleh Sang Pencipta, tindakan ini juga bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan pula tidak disukai oleh bangsa mana pun.
Direktorat Pembinaan Masyarakat (Dir Binmas) Polda Maluku Utara, Kombes Pol. Moch Irvan, S.I.K., M.Si. kepada awak suarajelata.com, Selasa (15/04/2025) mengatakan, siap bersama-sama dengan tokoh masyarakat maupun tokoh agama memberi sosialisasi dan pemahaman kepada khalayak masyarakat.
“Upaya ini dilakukan sebagai wujud tanggungjawab moral bersama demi mengajak warga masyarakat pada hal-hal kebaikan,” ujarnya.
Moch Irvan juga mengungkapkan, langkah ini untuk meminimalisir dan membebaskan mindset yang menyesatkan terkait tindakan bunuh diri yang kerap terjadi akhir-akhir ini.
“Intinya tindakan bunuh diri itu sangat tidak manusiawi, bertentangan dengan hak asasi manusia, selain itu bertentangan juga dengan nilai keagamaan,” ungkapnya.
Beberapa tokoh lintas agama di Kota Ternate turut memberikan pemahaman terkait kasus ini. Ketua Baznas Kota Ternate, Drs. Hi. Adam Ma’ruf, M.Pd.I yang juga tokoh agama dan tokoh adat dalam pernyataannya yang viral di Medsos turut mengomentari kasus tersebut.
Menurutnya, tindakan bunuh diri dan menghakimi diri sendiri dan orang lain sangat tidak disukai oleh Sang Pencipta juga sesama manusia.
“Dari segi pendekatan agama, Al-Qur’an juga sangat melarang. Disebutkan dalam Al-Qur’an: orang yang membunuh dan terbunuh itu semuanya masuk ke dalam neraka,” ungkap Ustadz Adam Ma’ruf.
Ia juga mengingatkan, jika ada permasalahan yang bersifat privasi, mohon diskusikan bersama baik dengan keluarga maupun kolega terdekat. Intinya, masih tetap ada jalan keluar sebagai solusi terbaik.
“Kita perlu terbuka untuk menyampaikan sesuatu masalah yang tersimpan di lubuk hati yang terdalam. Apalagi yang berhubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Allah adalah Maha Memaafkan dan selalu memberikan jalan terbaik kepada umat-Nya,” ujar Hi. Adam Ma’ruf.
Ia tak lupa mengajak seluruh warga masyarakat untuk saling menghargai dan mengikhtiarkan kepada seluruh warga masyarakat.
“Jangan sampai ada saudara-saudari kita yang menghakimi diri dalam bentuk tindakan tidak manusiawi seperti ini,” pungkasnya.
Ketua jemaat GMP Ternate, Pendeta Yones Leleury, M.Th. mengatakan, fenomena kasus bunuh diri yang kerap terjadi beberapa waktu lalu sesungguhnya perlu disikapi bersama. Persoalan ini bukan menjadi masalah satu agama tetapi menjadi masalah bersama karena ini berkaitan dengan soal kemanusiaan.
“Saya mengimbau kepada seluruh warga jemaat, mari kita senantiasa memperkuat proses pembinaan kehidupan anak-anak kita. Keluarga menjadi ujung tombak untuk mengawal anak-anak ketika menghadapi masalah,” imbaunya.
Ia mengingatkan, jangan mengalah dengan cara mengambil keputusan bunuh diri. Karena itu bertolak belakang dengan ajaran agama.
Betapa pun beratnya tantangan hidup menurutnya, jangan sekali-kali menyerah pada keadaan.
“Tetaplah perkuat hubungan kita dengan Tuhan termasuk dengan sesama,” tandasnya. (Ateng)