DAERAH

Turun ke Jalan, Mahasiswa di Brebes Selatan Gelar Aksi Nyata Bersihkan Sampah

×

Turun ke Jalan, Mahasiswa di Brebes Selatan Gelar Aksi Nyata Bersihkan Sampah

Sebarkan artikel ini
Komunitas Mahasiswa Universitas Peradaban Bumiayu beserta Komunitas Pemuda. (foto : istimewa).

BREBES JATENG, Suara Jelata Mahasiswa dan komunitas pemuda di Bumiayu memilih jalur aksi nyata di tengah polemik pembatalan proyek Ruang Terbuka Hijau (RTH).

Alih-alih ikut Apel Seni yang digelar di eks Pasar Kalierang, mereka justru menggelar kegiatan sosial bertajuk “Bersih-Bersih Bumiayu, Sampahmu Tanggung Jawab Kita”. Sabtu (28/6/2025).

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Aksi bersih lingkungan itu dilakukan di pasar, dan ruas jalan sekitar. Para mahasiswa menyatakan bahwa saat ini yang paling dibutuhkan bukan sekadar panggung dan seremoni, melainkan aksi yang langsung menyentuh persoalan publik sehari-hari.

“Kami mencintai ruang publik, tapi saat ini kami memilih membersihkan yang ada daripada memperdebatkan yang belum ada,” ujar Agung Afriyana M.Zain, koordinator aksi dari Komunitas Mahasiswa Universitas Peradaban Bumiayu.

Selain itu, mereka juga menyuarakan kekhawatiran atas potensi penumpangan agenda politik dalam gerakan seni yang seharusnya menjadi ruang netral.

“Seni itu semestinya bebas dari mobilisasi. Kami lebih nyaman berada di jalur sunyi tapi berdampak,” ungkapnya.

Menurut Agung, RTH dalam rencana jangka menengah itu tidak bisa disamakan urgensinya dengan infrastruktur dasar seperti akses jalan dan ruang belajar anak-anak.

“Kami tahu, proyek RTH Bumiayu tidak dihapus, hanya ditunda, karena kondisi anggaran yang harus dialihkan ke sektor prioritas. Kami mendukung pemerintah untuk memprioritaskan kebutuhan dasar. Seperti jalan, sekolah dan fasilitas kesehatan harus diutamakan terlebih dulu,” ujarnya.

Data Dinas Pekerjaan Umum menyebutkan dari total 1.300 kilometer jalan kabupaten, sekitar 37 persen dalam kondisi rusak.

Di tengah pemangkasan DAK dan DAU dari pusat, anggaran awal sebesar Rp85 miliar tak mencukupi.

Karena itu, Bupati Paramitha Widya Kusuma menambahkan Rp27,5 miliar, sehingga total anggaran DPU menjadi Rp112 miliar. Belum termasuk Bantuan dari Gubernur untuk proyek-proyek seperti Jalan Tanjung–Kersana dan Klampok–Sawojajar.

“Tak hanya itu, sektor pendidikan juga dikejar. Data Dinas Pendidikan menyebut, ada 275 sekolah yang tercatat rusak. Tahun ini, sebanyak 108 sekolah direhabilitasi dengan anggaran Rp21,3 miliar dari APBD, ditambah 16 sekolah dari APBN hasil lobi Bupati ke pusat,” jelasnya.

Tak berhenti di sana, lanjutnya, sektor kesehatan juga menjadi bagian penting dari program prioritas pemkab Brebes.

Tahun 2025, total anggaran untuk fasilitas kesehatan di Brebes mencapai Rp32,66 miliar, dialokasikan untuk lima proyek strategis yang mencakup pembangunan dan revitalisasi Puskesmas, serta layanan kesehatan terpadu di wilayah rawan akses.

“Bupati Paramitha telah memberi perhatian penuh untuk Brebes selatan. Banyak sekolah yang puluhan tahun tak disentuh, kini mendapat perhatian,” kata Agung.

Sikap mahasiswa ini mendapat apresiasi dari warga sekitar. Yang menurutnya, aksi bersih-bersih itu lebih terasa manfaatnya daripada orasi.

“Salut sama anak-anak muda yang turun langsung,” ucap Warni, pedagang di Pasar Bumiayu. (Olam).