SINJAI, Suara Jelata–-Sosok Anggota DPRD Kabupaten Sinjai, Nurfadamayanti dari Fraksi Partai Gerindra, dikenal luas sebagai wakil rakyat yang dekat dengan masyarakat. Sabtu, (8/11/2025).
Hampir setiap pekan, legislator asal Dapil Sinjai Selatan dan Sinjai Borong ini turun langsung ke lapangan menghadiri berbagai kegiatan warga.
Kehadiran Nurfadamayanti di tengah masyarakat menjadi bukti komitmennya sebagai wakil rakyat yang tidak berjarak.
Dedikasi dan konsistensinya selama tiga periode menjadikannya salah satu figur perempuan tangguh di panggung politik Sinjai.
Mulai dari acara adat seperti pesta perkawinan dan mappaccing, hingga kegiatan sosial seperti melayat dan menyampaikan belasungkawa, Nurfadamayanti selalu hadir di tengah masyarakat yang diwakilinya.
Keaktifannya ini bukan hal baru. Politisi perempuan yang sudah tiga periode duduk di DPRD Sinjai ini memang dikenal dengan sikapnya yang sederhana dan merakyat.
Ia tak hanya hadir saat masa kampanye, tetapi terus menjaga kedekatan dengan warga di dapilnya.
“Ibu Nurfadamayanti selalu datang kalau ada kegiatan di kampung. Tidak pilih-pilih, semua masyarakat dia datangi,” tutur Aminah salah seorang warga di Kecamatan Sinjai Borong.
Selain dikenal ramah dan mudah berbaur, Nurfadamayanti juga dikenal vokal dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya terkait kebutuhan infrastruktur, pendidikan, dan pemberdayaan perempuan di wilayah pedesaan.
Sebagai istri dari Kepala Desa Kassi Buleng, Kecamatan Sinjai Borong, ia juga memahami betul dinamika pemerintahan desa dan berbagai persoalan masyarakat di akar rumput.
Nurfadamayanti mengatakan bahwa kedekatan dengan masyarakat adalah kunci agar aspirasi bisa benar-benar tersampaikan dan diperjuangkan di lembaga legislatif.
”Saya selalu berusaha hadir di tengah masyarakat karena dari situlah kita tahu persoalan yang sebenarnya. Bagi saya, wakil rakyat bukan hanya duduk di kursi dewan, tapi turun langsung mendengar keluhan dan kebutuhan warga,” terangnya.
Ia menambahkan, kegiatan seperti menghadiri mappaccing, melayat, dan acara adat bukan sekadar formalitas, tetapi juga bentuk nyata menjaga silaturahmi dan kepercayaan masyarakat.
”Kedekatan dengan warga itu penting. Kalau hubungan ini dijaga, maka aspirasi dan pembangunan bisa berjalan dengan baik, karena masyarakat merasa didengar dan dihargai,” kuncinya.
