NasionalPEMDA SINJAI

Siswa di Pulau Sembilan Belum Dapat MBG, Sekda Sinjai Ungkap Penyebabnya

×

Siswa di Pulau Sembilan Belum Dapat MBG, Sekda Sinjai Ungkap Penyebabnya

Sebarkan artikel ini
Siswa di SD 103 di Sinjai Utara yang sudah menikmati MBG di Sekolahnya, Program Makanan Bergizi Gratis merupakan salah satu agenda prioritas nasional yang bertujuan meningkatkan asupan gizi anak sekolah dan kelompok rentan/Ist

Sinjai, Suara Jelata—Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto belum sepenuhnya tersalurkan di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan.

Khusus di Kecamatan Pulau Sembilan, siswa disebut belum menerima bantuan tersebut akibat belum tersedianya infrastruktur pendukung di wilayah kepulauan itu.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat 1.513 siswa di Pulau Sembilan yang seharusnya menjadi penerima manfaat MBG.

Jumlah itu terdiri atas 448 siswa PAUD, 798 siswa SD, dan 269 siswa SMP.

Angka tersebut belum termasuk siswa SMK, serta kelompok balita, ibu hamil (bumil), dan ibu menyusui (busui) yang juga menjadi sasaran program.

Guru SMKN 4 Pulau Sembilan, Femi, membenarkan bahwa hingga saat ini belum ada penyaluran makanan bergizi di sekolahnya.

“Belum ada, bulan lalu sudah dimintai data, mungkin masih proses karena di Pulau belum ada dapur umumnya,” katanya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Sinjai, Andi Jefrianto Asapa, mengakui program MBG di Pulau Sembilan memang belum berjalan.

Menurutnya, wilayah tersebut masih dalam tahap pengusulan pembangunan titik dapur umum yang menjadi syarat utama pelaksanaan program.

“Untuk wilayah Kecamatan Pulau Sembilan baru sementara diajukan untuk pengusulan pembangunan titik dapur,” bebernya.

Ia menjelaskan, proses pembangunan fasilitas program di daerah kepulauan memang memerlukan waktu lebih lama dibanding wilayah daratan.

“Pembangunan SPPG di Pulau Sembilan berbeda dengan yang ada di kota atau kecamatan lain. Karena kondisi geografisnya terpencil, pelaksanaannya memang agak lambat, sama halnya dengan beberapa kabupaten lain,” kuncinya.