Sinjai, Suara Jelata – Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) setiap 1 Desember kembali menjadi momentum penting bagi berbagai daerah untuk menilai langkah penanganan HIV/AIDS. Tahun ini, dengan tema nasional “Bersama Hadapi Perubahan: Jaga Keberlanjutan Layanan HIV,” Kabupaten Sinjai hadir membawa kabar baik: jumlah kasus baru HIV menunjukkan penurunan signifikan.
Wakil Bupati Sinjai sekaligus Ketua KPAD, Andi Mahyanto Mazda, menyampaikan bahwa upaya pencegahan yang dijalankan pemerintah bersama lintas sektor mulai menunjukkan hasil positif. “Tahun 2024 kasus baru tercatat 31. Sampai Oktober 2025, angkanya turun menjadi 17 kasus,” ujarnya didampingi Kabid P2P Dinas Kesehatan Sinjai, Akhriani.
Menurut AMM, penurunan tersebut tak lepas dari rangkaian program yang menyasar berbagai kelompok, mulai dari remaja, komunitas nelayan, hingga warga binaan pemasyarakatan. Edukasi tentang HIV/AIDS, skrining kesehatan, hingga pendampingan keberlanjutan pengobatan menjadi fokus utama.
Ia menjelaskan bahwa kelompok Lelaki Seks Lelaki (LSL) masih menjadi bagian terbesar dari kasus baru yang ditemukan, sehingga pendekatan edukatif perlu terus diperkuat. “Kami berharap kelompok rentan bisa memahami risiko dan menjaga diri dari perilaku yang dapat memicu penularan,” tegasnya.
Tak hanya itu, peran tokoh agama juga sangat diharapkan dalam memperluas literasi masyarakat terkait bahaya HIV/AIDS. AMM menyebutkan, pesan moral dan edukasi yang disampaikan ulama dapat membantu mencegah penyebaran HIV, terutama pada kalangan muda.
Data Kasus HIV Sinjai (Jan–Okt 2025)
Total kasus baru: 17
Anak dari ODHA: 1
Populasi umum: 7
LSL: 9
Sebaran Wilayah:
Sinjai Selatan: 1
Sinjai Utara: 7
Sinjai Tengah: 2
Tellulimpoe: 5
Bulupoddo: 1
Luar wilayah: 1
Data 2024 untuk Perbandingan
Total kasus baru: 31
LSL masih mendominasi dengan 16 penderita (51,61%)
Disusul penderita TBC: 8 orang (25,81%).















