SINJAI, Suara Jelata —Kabupaten Sinjai yang ada di Provinsi Sulawesi Selatan dikenal memiliki komoditas unggulan di Bidang Perkebunan, antara lain cengkeh, lada, kopi dan tembakau. Minggu, (14/7/2019).
Selain itu, juga ada vanili yang merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Sinjai pada 20 tahun silam, namun budi daya komoditas yang dijuluki emas hijau meredup, karena harganya yang kian mahal.
Selama ini faktor yang membuat para petani enggan membudidayakan vanili bukan masalah teknis penanaman maupun pemeliharannya, melainkan berkaitan dengan faktor anjloknya harga vanili dan tidak ada harga jualnya.
Hal itu diungkapkan oleh Imran salah satu petani vanili di Dusun Manimpahoi Desa Saotengah Kecamatan Sinjai Tengah.
Ia mengatakan dalam dua tahun terakhir pihaknya sudah merintis budi daya tanaman vanili sebanyak 100 pohon di belakang rumah miliknya dan bulan Maret yang lalu sudah panen vanili.
“Panen vanili basah berkisar 50 kg dengan harga Rp 250.000 hingga Rp 300.000 per kilogram, sedangkan harga vanili kering Rp 4.000.000 per kilogram yang di tawarkan oleh pembeli dari Makassar dan khusus di Desa Saotenga kec.Sinjai Tengah hasil panen petani vanili sebanyak 3 ton buah vanili.” bebernya.
Namun akhir-akhir ini para petani mencoba membangkitkan kembali budi daya tanaman vanili karena harganya yang cukup mahal.
Ia juga menambahkan ada beberapa permasalahan yang dihadapi petani vanili, antara lain masih adanya hama atau penyakit yang disebabkan oleh penyakit busuk batang yang disebabkan oleh jamur.
“Untuk menggalakkan kembali vanili di masyarakat Sinjai, kami mengundang langsung PPL dari PT NATURAL NUSANTARA (NASA), guna meningkatkan produksi dan menanggulangi penyakit busuk batang.” Katanya.
Sumardi S.P menyampaikan ke pada petani kunci keberhasilan tanaman vanili adalah pemupukan dengan pengendalian hama dan penyakit.
“Untuk pemupukan vanili ada 3 produk pupuk untuk aplikasi semprot menggunakan POC dan Hormonik dan untuk aplikasi kocor atau penyiraman menggunakan Power Nutrition, Adapun untuk pengendalian hama dan penyakit menggunakan fungisida organik Natural Glio.” kuncinya.
Tim SJ