
OPINI, Suara Jelata — Dalam arti paling umum, konvergensi berarti runtuhnya penghalang lama yang sebelumnya memisahkan antara industri dan industri, antara aplikasi dan aplikasi, antara produser dan konsumen, antara negara dan negara. Masing-masing mempengaruhi kepemilikan minoritas, penggunaan dan akses teknologi informasi (IT) dengan berbagai cara.
Teknologi informasi mutakhir telah berhasil menggabungkan sifat-sifat teknologi telekomunikasi konvensional yang bersifat massif dengan teknologi komputer yang bersifat interaktif.
Fenomena ini lazim disebut sebagai konvergensi, yakni bergabungnya media telekomunikasi tradisional dengan internet sekaligus. Konvergensi menyebabkan perubahan radikal dalam penanganan, penyediaan, distribusi dan pemrosesan seluruh bentuk informasi baik visual, audio, data dan sebagainya.
Kunci dari konvergensi adalah digitalisasi, kerena seluruh bentuk informasi maupun data diubah dari format analog ke format digital sehingga dikirim ke dalam satuan bit (binary digit).
Karena informasi yang dikirim merupakan format digital, konvergensi mengarah pada penciptaan produk-produk yang aplikatif yang mampu melakukan fungsi audiovisual sekaligus komputasi.
Maka jangan heran jika sekarang ini komputer dapat difungsikan sebagai pesawat televisi, atau telepon genggam dapat menerima suara, tulisan, data maupun gambar tiga dimensi.
Kemajuan yang dihasilkan oleh teknologi informasi memungkinkan sebuah media memfasilitasi aktivitas komunikasi. Hal tersebut dapat kita lihat dari berbagai aspek politik dan ekonomi dimana kebanyakan ceo sebuah perusahaan media pasti berkecimpung di dunia politik.
Konvergensi media juga menyebabkan pergeseran budaya yang sangat signifikan salah satunya yang sangat terlihat sekarang adalah Segala jenis pekerjaan cenderung bergantungan dengan kemampuan teknologi (aplikasi) sehingga mengurangi kualitas hubungan secara langsung antar sesama.
Kebanyakan sudah jarang mengetahui permainan tradisional dan lebih banyak fokus kepada gadget mereka yang merupakan bukan budaya kita dan sekarang sudah menjadi kebiasaan.
Untuk itu, konvergensi media diharapkan dapat dimanfaatkan sebaik mungkin demi kepentingan kedepannya tanpa menyampingkan berbagai aspek penting yang terlibat di dalamnya.
Penulis: Rahima (Ilmu Komunikasi 2016, Universitas Muslim Indonesia)