Suara Jelata – Pemikiran Raden Ajeng Kartini tentang perempuan sebagai pembawa peradaban telah diakui oleh banyak pihak. Perempuan dianggap sebagai pilar utama dalam pembangunan peradaban karena peran mereka dalam membesarkan anak, mendidik generasi muda, dan membangun masyarakat yang lebih baik.
Ungkapan “perempuan adalah penentu dan pembawa peradaban maju” adalah keniscayaan yang menunjukkan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam kemajuan peradaban. Peran mereka tidak terbatas pada peran tradisional di rumah, tetapi juga meliputi peran aktif dalam pembangunan ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Pemikiran ini sejalan dengan keyakinan bahwa pendidikan, emansipasi, dan pemberdayaan perempuan adalah kunci untuk mencapai peradaban yang maju dan adil.
Momentum Hari Kesehatan Perempuan Sedunia dengan tema “Kesehatan Perempuan, Kunci Pembangunan Masyarakat Indonesia yang Berkemajuan” menegaskan bahwa kesehatan perempuan adalah fondasi utama bagi kemajuan suatu bangsa dan masyarakat. Perempuan yang sehat bukan hanya berkontribusi pada kesejahteraan keluarga, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan sosial dan ekonomi yang berkelanjutan.
Hari Kesehatan Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 28 Mei merupakan momen penting untuk merefleksikan dan memperjuangkan hak-hak kesehatan perempuan di seluruh dunia. Hari ini bukan sekadar peringatan simbolis, melainkan pengingat bahwa kesehatan perempuan masih menghadapi berbagai tantangan besar, baik dari segi akses layanan kesehatan, stigma sosial, hingga kekerasan berbasis gender.
Di beberapa negara, perempuan masih menghadapi tantangan dalam memperoleh layanan kesehatan, terlebih bagi perempuan dari kelompok rentan seperti pengungsi, migran, atau penyandang disabilitas. Kesehatan mental dan fisik perempuan seringkali diabaikan, sementara beban peran ganda sebagai pekerja, ibu, dan pengurus rumah tangga meningkatkan risiko stres dan penyakit kronis. Selain itu, isu kesehatan reproduksi, kekerasan dalam rumah tangga, dan kurangnya edukasi tentang kesehatan seksual masih menjadi masalah yang belum sepenuhnya teratasi.
Hari Kesehatan Perempuan Internasional seharusnya menjadi motivasi untuk mendorong perubahan nyata. Tidak cukup hanya dengan meningkatkan kesadaran, tetapi juga diperlukan aksi konkret dari pemerintah, masyarakat, dan dunia kesehatan untuk memastikan setiap perempuan mendapatkan akses layanan kesehatan yang layak, edukasi tentang kesehatan reproduksi, serta perlindungan dari segala bentuk kekerasan dan diskriminasi. Dengan demikian, kesehatan perempuan tidak lagi menjadi urusan individu, melainkan tanggung jawab bersama demi terciptanya masyarakat yang lebih adil dan sehat.
Kesehatan perempuan, terutama kesehatan reproduksi, sangat penting untuk menciptakan sumber daya manusia berkualitas yang mampu bersaing di era global. Perempuan sehat dan bergizi akan melahirkan generasi penerus yang cerdas dan produktif, sehingga meningkatkan indeks kualitas sumber daya manusia (Human Capital Index) yang menjadi tolok ukur kemajuan bangsa. Oleh karena itu, pembangunan kesehatan perempuan harus menjadi prioritas utama dengan dukungan terpadu dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, keluarga, dan masyarakat luas. Hal ini tentunya telah menjadi perhatikan utama bagi pemerintah setempat, khususnya di Kabupaten Sinjai.
Berdasarkan data dan informasi yang didapat bahwa Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, fokus pada pemberdayaan perempuan melalui berbagai program yang mendukung kesehatan mereka. Program ini mencakup:
- Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan. Membina dan melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan, termasuk di bidang kesehatan.
-
Pelayanan Kesehatan Reproduksi. Terlibat dalam program pelayanan kesehatan reproduksi, seperti program keluarga berencana dan pelayanan kesehatan ibu dan anak.
-
Penyuluhan Kesehatan Dinas ini mungkin menyelenggarakan penyuluhan kesehatan yang disesuaikan dengan kebutuhan perempuan, termasuk tentang penyakit yang sering menyerang perempuan.
-
Pengawasan dan Pengendalian. Melakukan pengawasan dan pengendalian penyakit yang sering menyerang perempuan, seperti kanker payudara atau penyakit menular seksual.
Perempuan juga memegang peran strategis sebagai pengambil keputusan utama dalam keluarga terkait pemenuhan gizi, imunisasi, dan kesehatan secara umum. Dengan kesehatan yang optimal, perempuan dapat berperan aktif dalam pembangunan masyarakat, meningkatkan produktivitas ekonomi, dan memperkuat ketahanan sosial. Akses yang adil dan setara terhadap layanan kesehatan berkualitas bagi perempuan harus dijamin agar mereka dapat menjalani kehidupan yang sehat dan bermartabat.
Selain itu, pemanfaatan teknologi digital dalam layanan kesehatan perempuan menjadi solusi efektif untuk menjangkau lebih banyak perempuan, terutama di daerah terpencil. Edukasi kesehatan melalui platform digital dapat meningkatkan kesadaran dan akses terhadap informasi kesehatan reproduksi dan mental, sehingga perempuan dapat membuat keputusan yang tepat untuk kesehatannya.
Tema ini juga mengingatkan kita bahwa kesehatan perempuan bukan hanya tanggung jawab individu, melainkan tanggung jawab kolektif yang membutuhkan sinergi dan kolaborasi dari seluruh elemen masyarakat. Dengan memberdayakan perempuan melalui kesehatan yang prima, kita membuka jalan bagi masyarakat berkemajuan yang inklusif, adil, dan sejahtera.
Beberapa strategi pola hidup sehat bagi perempuan, yakni Dengan rutin melakukan olahraga, misalnya Lari, Jalan, Senam yang biasanya di pusatkan di Stadion H. Andi Bintang di Kabupaten Sinjai. Hal ini memungkinkan perempuan untuk sehat baik secara fisik maupun mental. Ini disebabkan karena adanya interaksi dan sosialisasi yang terbangun ketika melakukan olahraga di pusat kegiatan olahraga di daerah masing-masing.
Indikator perempuan yang sehat dan berkemajuan mencakup aspek fisik, mental, intelektual, spiritual, dan sosial yang saling mendukung untuk mencapai kualitas hidup dan kontribusi optimal dalam masyarakat.
Berikut adalah beberapa indikator utama yakni: Memiliki Kesehatan Fisik dan Mental yang Optimal; Beriman dan Bertakwa sebagai dasar spiritual; Berpikir Tajdid dan Berwawasan Ilmiah; Memiliki Karakter Wasatiyah (Moderat); Aktif dan Proaktif dalam Masyarakat, dan Memiliki Komitmen terhadap Pengembangan Diri dan Lingkungan.
Singkatnya, kesehatan perempuan adalah kunci pembangunan masyarakat berkemajuan karena perempuan yang sehat akan melahirkan keluarga yang sehat, masyarakat yang produktif, dan bangsa yang maju. Mari kita bersama-sama memperkuat sistem kesehatan perempuan, menghapus stigma, dan memastikan akses layanan kesehatan yang merata demi masa depan yang lebih baik bagi semua. (*)
Penulis:
R. Nurhayati, S.Pd.I., M.Pd.I.
Dosen UIAD Sinjai
Sulawesi Selatan