BOYOLALI, Suara Jelata— Melalui dinas terkait, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali selalu berupaya memantau ketersediaan bahan makan bahan pokok masyarakat Kabupaten Boyolali. Seperti ketersediaan di musim pancaroba saat ini, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali memantau di beberapa lahan pertanian.
Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Boyolali, Bambang Jiyanto mengatakan
pantauan dilakukan seperti di Desa Sembungan, Kecamatan Nogosari yang hingga di Musim Tanam Kedua (MT2) komoditas beras mampu panen 197 hektar. Kemudian pada bulan Juni-Juli 2021 mendatang akan memanen di 2.000 hektar sawah.
“Sampai akhir tahun kami menargetkan untuk Boyolali itu memproduksi beras 160.000 ton. Sehingga kebutuhan beras di Boyolali ini sangat tercukupi dan mudah-mudahan kita bisa surplus 42.000 ton,” jelas Bambang Jiyanto di sela-sela pemantauan, Rabu (02/06/2021).
Bambang menambahkan, pihaknya optimis bahwa target capaian tahun 2021 dapat terpenuhi. Hal tersebut dibarengi dengan harga jual beras yang terbilang cukup bagus. Dikatakan, harga jual satu kilogram Rp 4.300 untuk yang dipanen dengan mesin combine dan sekitar Rp 4.000 untuk yang dipanen biasa.
“Sekarang sudah mulai terbiasa dipanen secara combine sehingga hasilnya lebih bagus dan petani kita semakin sejahtera,” imbuhnya.
Bambang menginformasikan, pada MT2 ini komoditas beras seluas 400 hektar di Desa Ketitang, Kecamatan Nogosari juga akan diprediksi panen pada Bulan Juli 2021 mendatang. Dia berharap saat panen mendatang harga jual beras lebih bagus.