SINJAI, Suara Jelata—Sejumlah pedagang di Pasar Sentral atas Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan utamanya penjual pakaian pakaian terpaksa tidak lagi berjualan. Rabu, (21/7/2021).
Dikarenakan saat ini daya beli masyarakat sangat turun di tengah pandemi saat ini.
Pedagang yang masih membuka jualannya mengaku pasrah, kerap dalam satu hari tidak ada pembeli meski telah duduk dari pagi hingga malam hari.
Amiruddin contohnya, penjual yang menempati los pakaian bagian tengah pasar sentral Sinjai ini tak bisa berharap banyak keuntungan.
Momen menjelang hari raya idul adha tahun ini saja hanya mampu menjual tiga lembar pakaian dari pagi hingga malam hari.
“Hari lainnya sering bahkan tidak ada pembeli dalam satu minggu. Selama masa pandemi sangat menurun sekali, turun hingga diatas 60 persen penjualan,” katanya.
Dia mengaku sudah banyak sekali temannya yang tidak membuka lagi tokonya karena tidak ada pembeli.
Kepada Pemda Sinjai dia berharap gar pasar disatukan saja, karena terbagi bagi tempat penjualan pakaian ada di pasar sentral bawah.
Terpisah, Kabag Ekonomi Sekdakab Sinjai, Andi Mandasini Saleh menuturkan jikalau pembeli sepi karena ada hubungannya dengan panen petani.
Dia mencontohkan misalnya saat ini petani belum panen cengkeh maka otomatis turun pembeli.
“Kita pemerintah sudah memberikan peluang penjual misalnya pasar tetap dibuka dengan prokes, tidak ada penutupan,” terangnya.
Namun karena petani cengkeh belum panen maka itu yang membuat daya beli menjadi kurang.
Apalagi kita tidak ada penghalangi pedagang dalam menjual di Sinjai di tengah pandemi ini.
“Pertumbuhan ekonomi kita sebenarnya lumayan di Sinjai dibanding beberapa kabupaten lainnya, nah kalau kurang pembeli biasanya dipengaruhi faktor panen petani itu,”kuncinya.