DAERAHNews

Minta Transparansi, Alpart Tuding BLT Rp22 Miliar Tahun 2021 di Pamekasan Tidak Rasional

×

Minta Transparansi, Alpart Tuding BLT Rp22 Miliar Tahun 2021 di Pamekasan Tidak Rasional

Sebarkan artikel ini
Kantor Bupati Pamekasan

PAMEKASAN, Suara Jelata— Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur melalui Bagian Perekonomian Setkab Pamekasan mengganggarkan BLT untuk Buruh Tani dan Pabrik Rokok.

Tidak tanggung-tanggung, kata Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart), BLT tersebut dianggarkan Rp22 miliar lebih.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Dikatakan oleh Ketua Aliansi Pemuda Peduli Rakyat (Alpart), Syauqi, bahwa anggaran puluhan miliaran itu tidak masuk akal.

“Anggaran yang fantastis ini, untuk buruh tani yang mana dan buruh pabrik yang mana?” katanya. Kamis, (22/07/2021).

Bahkan Syauqi menantang Bagian Perekenomian Setkab Pamekasan untuk buka-bukaan terkait hal tersebut.

“Jadi target kegiatan itu apa? Mengapa sampai sebesar itu? Berapa buruh tani? Berapa buruh pabrik?” tanya Syauqi.

Selain BLT yang diduga tidak rasional, terang Syauqi, juga anggaran untuk Pemantauan dan Evaluasi atas Pelaksanaan Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan di bidang cukai yang dianggarkan Rp700 juta lebih.

Maksud dan tujuannya dinilai tidak jelas dan Syauqi meminta Pemkab Pamekasan untuk menjelaskan semua anggaran itu.

“Semua harus dijelasakan secara gamblang kepada masyarakat, karena selain anggarannya yang sangat besar, juga dikhawatirkan dijadikan ladang korupsi oleh pihak yang tidak beres, baik dengan cara diberikan kepada penerima yang fiktif atau penerima yang tidak tepat sasaran” tegasnya.

Yang harus diingat, tambah Syauqi, dana yang beginian itu cukup gampang untuk diselewengkan.

“Oleh karenanya pemkab harus transparan kepada publik” tegasnya.