JAKARTA, Suara Jelata – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memberikan apresiasi Tentara Nasional Indonesia (TNI) atas komitmen dan keterlibatan aktif dalam upaya percepatan penurunan stunting. TNI beserta jajaran dan fasilitasnya terus mendukung dan menjalin kerjasama erat dengan BKKBN.
Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo, Sp.O.G. (K) dalam pernyataan, Jumat (23/09/2022) di Jakarta mengatakan dukungan dari jajaran TNI itu memberikan harapan dan optimisme. Yaitu dalam upaya percepatan penurunan stunting dapat mencapai target yang ditetapkan yakni 14 persen pada 2024.
“BKKBN optimis target percepatan penurunan stunting dapat dicapai. Kerja sama dengan berbagai pihak dan didukung penuh TNI dengan jajaran dan fasilitas kesehatannya, dikerahkan untuk upaya percepatan penurunan stunting,” kata Hasto.
Hasto mengatakan angka prevalensi stunting di Indonesia tahun 2021 sebesar 24,4 persen sudah turun jauh dibanding pada tahun 2013 yang mencapai 37 persen.
“Angka prevalensi 24,4 persen ini masih di atas ambang toleransi dari WHO (Badan Kesehatan Dunia). WHO menetapkan prevalensi stunting di bawah 20 persen. Dan kita akan kejar target penurunan prevalensi stunting 14 persen pada 2024, sesuai arahan dari Bapak Presiden Joko Widodo,” ujar Hasto.
Disampaikan Hasto bahwa Presiden Joko Widodo telah memberi target percepatan penurunan stunting dengan prevalensi 14 persen pada 2024.
Ada 12 provinsi yang menjadi prioritas percepatan penurunan stunting. Ke-12 provinsi dengan prevalensi stunting tersebut meliputi Nusa Tenggara Timur (37,8%), Sulawesi Barat (33,8%), Aceh (33,2%), Nusa Tenggara Barat (31,4%), Sulawesi Tenggara (30,2%), Kalimantan Selatan (30%), Kalimantan Barat (29,8%), Jawa Barat (24,5%), Jawa Timur (23,5), Jawa Tengah (20,9%), Sumatera Utara (25,8%), dan Banten (24,5%).
Dari 12 provinsi tersebut, 7 provinsi diprioritaskan karena prevalensi stunting yang tinggi meliputi Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Aceh, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.
Lima provinsi diprioritaskan untuk percepatan penurunan stunting berdasarkan proporsi jumlah penduduk yang banyak, meliputi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, dan Sumatera Utara. (Wahyuni)