Sinjai, Suara Jelata—Kepala ULP PLN Sinjai Muh. Ridho mengatakan perihal migrasi layanan dari paska bayar ke prabayar, program ini dilakukan dalam rangka pencapaian listrik pintar 100 % pulau kambuno. Selasa, (30/7/2024).
Hal ini dikatakan Ridho menjawab adanya keluhan pelanggan di Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Sinjai, Provinsi Sulawesi Selatan mengeluhkan adanya pergantian KWH dari Paskabayar ke prabayar yang ada di Rumahnya.
Yang dimana dari total +400 pelanggan tersisa 36 pelanggan yang belum di migrasi, rencananya sebelum tanggal 17 Agustus 2024 akan dilakukan peresmian Pulau Kambuno 100 % Listrik Prabayar/Pintar “Smart Island”.
“Setelah kami petakan sudah terdapat PPOB di pulau kambuno guna melayani pembelian token, dan dapat dilakukan pembelian token dari mobile banking masyarakat masing-masing. (Potensi penambahan usaha PPOB),” katanya.
Terkait keluhan boros, perlu diketahui bahwa tarif yang ditetapkan antara prabayar dan paskabayar adalah sama dan tidak ada kenaikan.
“Bahkan pada pelanggan prabayar (token) jauh lebih hemat, dikarenakan tidak ada pengenaan biaya abdomen dan atau rekening minimum,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan salah satu warga di Desa Pulau Harapan, Mahatir mengatakan pergantian ini pun tidak didahului dengan sosialisasi ke Warga.
Pihak PLN seakan-akan melakukan pergantian dengan tidak menyampaikan sebelumnya ke pelanggan.
“Pergantian ke prabayar menurut kami boros, ditambah lagi di daerah ini untuk membeli token terbilang sudah karena memang jaringan internet di Pulau ini masih kurang memadai,” katanya.
Dia meminta kepada pihak PLN Sinjai untuk meninjau ulang program pergantian KWH ini apalagi kata dia Warga masih suka dengan model paskabayar.