DAERAHPeristiwa

Usut Dugaan Penyelewengan Dana Desa, Ratusan Warga Geruduk Balai Desa Bentar

×

Usut Dugaan Penyelewengan Dana Desa, Ratusan Warga Geruduk Balai Desa Bentar

Sebarkan artikel ini
Oplus_131072

BREBES JATENG, Suara Jelata Ratusan warga yang mengatasnamakan Aliansi Gerakan Rakyat Peduli Desa (GRPD) Bentar menggelar aksi damai pada Kamis, 12 Desember 2024, di Balai Desa Bentar, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes.

Adapun aksi yang dipimpin oleh Ari Sugiarto sebagai koordinator ini diikuti sekitar 500 peserta. Aksi berlangsung tertib dan kondusif dari pukul 08.30 hingga 10.00 WIB,

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Ari Sugiarto mengatakan, GRPD menyuarakan berbagai isu penting terkait dugaan penyelewengan Dana Desa (DD) yang diduga melibatkan salah satu perangkat desa, Elmi Riyadi.

Oplus_131072

“Ia (Elmi Riyadi) dituduh menyalahgunakan dana desa sebesar Rp 248 juta untuk kepentingan pribadi. Maka dari itu kami mendesak agar kasus ini segera diusut secara hukum dengan transparansi penuh oleh pihak berwenang,” kata Ari Sugiarto.

Oleh karena itu  GRPD mendesak Pemerintah Desa Bentar segera mengusut dugaan korupsi dan pelanggaran oleh perangkat desa.

Sugiarto menyebut, jika kasus ini sudah sampai ke Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Polres Brebes. Untuk kemudian pihak kepolisian akan segera menindaklanjuti laporan dan memberikan kejelasan dalam tujuh hari ke depan.

“Jika dalam waktu tujuh hari tidak ada respons, GRPD berencana menggelar aksi lanjutan demi menuntut keadilan dan transparansi di Desa Bentar,” tegas Sugiarto.

Tak cukup sampai di sini, Sugiarto menegaskan, GRPD menyatakan komitmennya untuk terus mengawal kasus ini hingga tuntas demi menciptakan keadilan dan perbaikan tata kelola desa.

“Ini adalah langkah nyata untuk membangun transparansi dan integritas di Desa Bentar,” katanya.

Selain itu, GRPD juga menyoroti beberapa permasalahan lain di Desa Bentar, antara lain:

  1. Pembangunan Infrastruktur: Proyek pembangunan Taman Kanak-Kanak (TK) di Sawahgede dinilai tidak sesuai peruntukan dana yang seharusnya dialokasikan untuk UMKM.

Janji perbaikan jalan rusak di Cipaniis yang hingga kini belum terealisasi.

  1. Program Ketahanan Pangan: Pengadaan kambing dinilai tidak transparan.
  2. Mobil Siaga Desa: Ada kejanggalan dalam pengadaan, perawatan, dan penggunaan mobil siaga.

  3. Hak Tenaga Honorer: Honorarium staf desa belum dibayarkan selama lima bulan.

  4. Dana Posyandu: Dana sebesar Rp14 juta belum disalurkan.

  5. Pelayanan Publik: Jam kerja aparat desa dinilai tidak maksimal, sehingga pelayanan masyarakat terganggu.

Pantauan media, aksi dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, diikuti pembacaan doa, dan dilanjutkan dengan orasi oleh sejumlah perwakilan, seperti Dedi Adit Priyatna, Roy, dan Triono.

Dalam aksi juga diputar rekaman suara pidato Presiden Prabowo untuk membakar semangat peserta.

Setelah orasi di Balai Desa, massa bergerak ke kawasan Sawahgede untuk melanjutkan aspirasi. Mereka membawa spanduk dan banner sebagai alat peraga, serta menggunakan mobil bak terbuka dan pengeras suara.

Aksi berlangsung damai berkat pengamanan dari 25 personel Kodim 0713/Brebes yang dipimpin Kapten Inf. Sutarno, serta 80 personel Dalmas Polres Brebes yang dipimpin AKP Arifin, Kepala Samapta Polres Brebes. (Olam).