Sinjai, Suara Jelata-–Sudah 1 tahun penataan kawasan kuliner food Court Alun-alun Jalan Tondong Sinjai, Lapangan Sinjai Bersatu diresmikan penggunaannya oleh Pemerintah Daerah Sinjai. Selasa, (4/2/2025).
Hanya saja sampai saat ini dari 40 kios yang diperuntukan untuk pelaku usaha belum sepenuhnya difungsikan.
Ini terlihat dari masih banyaknya kios yang sampai saat ini belum dibuka oleh pelaku usaha yang telah ditunjuk oleh Pemkab Sinjai.
Alun-alun Sinjai Bersatu dibawah kendali Dinas Perindag Sinjai.
Kadis Perindag Sinjai, Muh. Saleh mengatakan baru 28 kios yang saat ini dibuka untuk berjualan.
Masih ada sekitar 10 an yang belum diketahui kapan akan difungsikan.
” Kita sudah berikan teguran lisan, secepatnya kita akan berikan teguran tertulis,” katanya.
Isu tidak sedap pun bergulir, sejumlah kios yang ada di Alun-alun Sinjai diduga merupakan ‘jatah’ untuk sejumlah kalangan.
Bahkan disinyalir (diduga.red) ada jatah untuk anggota dewan dan pejabat di Kabupaten Sinjai.
Salah satu aktifis yang enggan disebutkan namanya meminta Kadis Perindag untuk melakukan penataan ulang.
Termasuk menarik kios dari pelaku usaha yang sampai hari ini belum membukanya.
“Ini pekerjaan rumah untuk Bupati terpilih nantinya, penataan Alun-alun mesti dilakukan,” tegasnya.
Dengan tidak berfungsinya sejumlah kios di tempat ini berpotensi untuk mengurangi pendapatan daerah.
Ini dikarenakan tidak adanya pungutan PAD untuk kios yang tidak beraktifitas.
“Mestinya kalau memang tidak mampu, maka berikan kepada pelaku usaha lainnya,” bebernya.
Anggaran pembangunan Alun-alun Sinjai Bersatu adalah Rp7.122.406.000. Alun-alun ini diresmikan pada 25 Januari 2024.
Beberapa hal yang disoroti terkait pembangunan dan pemeliharaan Alun-alun Sinjai Bersatu adalah Kondisi alun-alun yang memprihatinkan.
Tidak konsisten dalam merelokasi pelaku usaha ke lapak yang kosong.
Pengelolaan alun-alun yang tidak memperhatikan perawatan dan pemeliharaan bangunan
Dan juga Kondisi lantai yang mulai berlumut mulai menjalar, dan genangan air jika hujan deras.