NewsPEMDA SINJAI

Wakil Bupati Sinjai Buat ‘Panik’ Kabag Protokol di Musrembang Sinjai Timur

×

Wakil Bupati Sinjai Buat ‘Panik’ Kabag Protokol di Musrembang Sinjai Timur

Sebarkan artikel ini
Mahyanto
Wakil Bupati Sinjai, Andi Mahyanto Masda saat duduk bersama peserta musrembang di Kecamatan Sinjai Timur/zh

Sinjai, Suara Jelata—Wakil Bupati Sinjai, Andi Mahyanto Masda (AMM) membuat ‘panik’ protokol Pemda Sinjai saat berlangsung kegiatan musrembang Kecamatan di Sinjai Timur.

Hal ini dikarenakan saat acara berlangsung, AMM yang terlambat datang memilih tidak langsung duduk di tempat yang telah disediakan.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Dirinya hadir saat Bupati Sinjai, Ratnawati Arif memberikan sambutan di depan peserta musrembang.

Musrembang ini adalah bagian dari pembahasan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2026.

Kursi yang disediakan untuk Mahyanto berjejer dengan Bupati Sinjai, Sekda Sinjai, Anggota DPRD dan Kepala OPD di bagian atas menghadap peserta musrembang.

Hanya saja saat hadir, AMM duduk di kursi undangan bersama Masyarakat dan sejumlah tokoh Agama, dan undangan.

Beberapa kali terlihat PLT Kabag Protokol dan Komunikasi pimpinan, Andi Veronika Amier mendatangi dirinya.

Veronika meminta Wabup Sinjai untuk duduk berdampingan dengan Bupati Sinjai.

Namun setelah kesekian kalinya baru AMM beranjak ke depan duduk bersama Bupati Sinjai.

Itupun setelah Bupati Sinjai mengakhiri sambutannya, awalnya mantan kepala BPKAD Sinjai ini mencari Wakilnya.

Rangkaian Musrenbang ini menjadi wadah bagi masyarakat Sinjai Timur untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan mereka terkait arah pembangunan daerah ke depan.

Sebelumnya, Musrenbang telah sukses dilaksanakan di Kecamatan Sinjai Barat pada hari Rabu, 12 Maret 2025, dan Kecamatan Sinjai Utara pada hari Kamis, 13 Maret 2025.

Bupati Sinjai, Hj. Ratnawati Arif, menekankan bahwa RKPD 2026 memiliki makna penting sebagai tahun pertama pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sinjai 2025-2029.

Oleh karena itu, kolaborasi dan sinergitas antar seluruh pihak menjadi kunci utama untuk mencapai tujuan pembangunan lima tahun ke depan.

Ratnawati menekankan pentingnya keberlanjutan pembangunan, menyatakan bahwa transisi kepemimpinan tidak boleh menghambat kemajuan daerah.

“Pembangunan harus berjalan secara konsisten sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan. Alhamdulillah, sistem perencanaan kita telah berjalan dengan baik, dan dokumen-dokumen perencanaan telah tersusun rapi. Ini adalah hasil kerja keras kita bersama yang harus terus kita lanjutkan,” kuncinya.