BREBES JATENG, Suara Jelata – Sempat viral di media sosial seorang bocah, Siti Maulidia (7) terkena penyakit DBD namun tak mampu berobat karena terkendala biaya.
Merasa cemas, sang Ibu, Sumarni pun meminta bantuan kepada semua pihak untuk meringankan biaya anaknya yang dirawat di rumah sakit.
Tak lama kemudian, Siti Maulidia yang merupakan warga Desa Tegalglagah, Kecamatan Bulakamba, mendapat perhatian serius dari Bupati Brebes, Paramitha Widya Kusuma.
Sumarni, yang tergolong warga tidak mampu ini menuturkan, bahwa saat ini kondisi putrinya sudah membaik.
Ia juga mengatakan, anaknya terkena penyakit Demam Berdarah Dengeu (DBD) dan pembengkakan hati.
“Anak saya dirawat di RS Bhakti Asih tiga hari dan dirujuk ke RSUD Brebes empat hari. Alhamdulillah banyak yang membantu,” kata Sumarni saat ditemui di rumahnya, Kamis (19/6/2025).
Tak ketinggalan, ia juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Brebes yang sudah merespon cepat memberikan bantuan terhadap dirinya.
Karena menurut, Sumarni, selama anaknya dirawat itu digratiskan tidak membayar biaya apapun.
“Terimakasih Ibu Paramitha (Bupati Brebes) sudah membantu anak saya dirujuk ke RSUD Brebes, Ibu Dinas Kesehatan dan Pak dr, Arya juga membatu tidak mau dibayar,” ujarnya.
“Warga juga pada membantu dan kepala desa. Alhamdulillah terimakasih atas bantuannya anak saya sudah sehat pulang ke rumah,” imbuhnya.
Kepala Desa Tegalglagah Wahyono mengatakan, dirinya mengetahui warganya yang dirawat di rumah sakit dari media sosial. Ia juga bermusyawarah dengan seluruh perangkat desa untuk bisa membantu.
“Karena saya juga dari pemerintah desa tahu kalau putrinya sakit diunggah di Facebook itu. Ternyata dia itu dibawa ke Rumah Sakit Bhakti Asih dan kemungkinan dia tidak tahu karena disana tidak ada kerjasama dengan BPJS,” katanya.
Menurut Wahyono, karena orang tuanya kebingungan dengan biaya yang sangat mahal akhirnya mengunggah ke facebook untuk meminta bantuan kepada donatur.
“Dari pemerintah itu kami baru tahu makanya pada waktu itu perangkat desa juga membaca, pada waktu itu kami berunding untuk bisa memberi bantuan. Yang pertama itu kami mengusahakan ke Baznas,” ucap Wahyono. (Olam).