BeritaDAERAHSosial

Vita Ervina Hadiri Tradisi Saparan dan Merti Dusun di Desa Prajegsari Magelang

×

Vita Ervina Hadiri Tradisi Saparan dan Merti Dusun di Desa Prajegsari Magelang

Sebarkan artikel ini
MERTI DUSUN. Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jawa Tengah VI, Vita Ervina, S.E., M.B.A. menghadiri acara tradisi Saparan dan Merti Dusun di Dusun Kwangsan Desa Prajegsari Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang, Minggu (10/09/2023). (foto: Narwan)

MAGELANG JATENG, Suara Jelata Warga masyarakat Dusun Kwangsan Desa Prajegsari Kecamatan Tempuran Kabupaten Magelang dan sekitarnya memadati jalanan di dusun tersebut, Minggu (10/09/2023). Mereka rela berdesak-desakan menyaksikan gelaran acara Saparan dan Merti Dusun yang setiap tahun dan sudah berjalan turun-temurun.

Kepala Desa Prajegsari, Waton Satoto mengatakan, kegiatan Saparan dan sekaligus Merti Dusun ini sudah dilaksanakan turun-temurun sejak zaman dulu. Tidak hanya acara Kembul Tumpeng saja, namun juga sedekah hasil bumi yang dibuat gunungan dan diperebutkan pengunjung. Juga digelar kesenian tradisional Dusun Kwangsan.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

“Tumpeng adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kesuburan tanah, sumber air dan udara yang setiap hari bisa dirasakan. Tumpeng ini bisa dinikmati dan dimakan secara bersama oleh warga masyarakat yang datang di lokasi,” ucap Kepala Desa Prajegsari, Waton Satoto.

Tradisi Saparan dan Merti Dusun di Dusun Kwangsan ini juga dihadiri secara langsung oleh anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Dapil Jawa Tengah VI (Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Purworejo), Vita Ervina, S.E., M.B.A.

Vita (sapaan akrab Vita Ervina) sangat mengapresiasi tradisi Saparan dan Merti Dusun ini. Menurutnya, sebagai manusia tidak bisa lepas dari hubungan dengan Tuhan sebagai pemberi kehidupan dan alam sebagai tempat untuk hidup.

“Saya secara pribadi sangat mengapresiasi kepada masyarakat Dusun Kwangsan atas tradisi Saparan dan sekaligus Merti Dusun. Ini semua untuk kita sebagai manusia untuk kembalikan posisi manusia berhubungan dengan Tuhan dan alam,” kata Vita Ervina.

Vita berharap, tradisi Merti Dusun seperti ini secara aktif dan terus menerus bisa dilaksanakan di setiap tahunnya untuk nguri-uuri budaya tanah air Indonesia. (Nar)