News

Kecam Pengeroyokan Dosen, IMM Sinjai: Hentikan Premanisme di Kampus Muhammadiyah

×

Kecam Pengeroyokan Dosen, IMM Sinjai: Hentikan Premanisme di Kampus Muhammadiyah

Sebarkan artikel ini
Kampus UIAD Sinjai/ist

Sinjai, Suara Jelata—Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kabupaten Sinjai mengecam keras aksi kekerasan berupa penyerangan dan pengeroyokan terhadap seorang dosen di area Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai.

Peristiwa ini dianggap mencoreng marwah akademik, apalagi salah satu pelaku diduga berasal dari kalangan dosen kampus itu sendiri.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Ketua PC IMM Sinjai, Ardianti, menegaskan bahwa tindakan kriminal dan praktik premanisme di lingkungan amal usaha Muhammadiyah adalah perbuatan biadab, bertentangan dengan ajaran Islam, merusak etika akademik, serta mengkhianati tujuan mulia persyarikatan Muhammadiyah.

“Kampus harus menjadi pusat ilmu, dakwah, dan pencerahan; bukan arena kekerasan dan intimidasi. Kami menegaskan bahwa kampus Muhammadiyah adalah zona bebas dari segala bentuk kriminalitas dan premanisme. Setiap pelaku harus diproses secara adil sesuai hukum yang berlaku tanpa pandang bulu,” tegas Ardianti.

IMM sebagai organisasi otonom Muhammadiyah yang menaungi mahasiswa juga mengingatkan seluruh civitas akademika dan masyarakat sekitar bahwa menjaga keamanan, ketertiban, dan kehormatan kampus adalah tanggung jawab bersama.

“Tidak ada ruang bagi kriminalitas di lingkungan Muhammadiyah,” tambahnya.

IMM Sinjai menegaskan bahwa kejadian seperti ini tidak boleh dinormalisasi.

IMM siap mengambil langkah-langkah tegas demi menegakkan nilai kebenaran, menjaga marwah persyarikatan, menegakkan keadilan, serta menjalankan misi kemanusiaan.

Seorang dosen Universitas Islam Ahmad Dahlan (UIAD) Sinjai, Andi Alauddin (AA), menjadi korban dugaan penganiayaan oleh sekelompok orang di halaman kampus, Jalan Sultan Hasanuddin, Kelurahan Balangnipa, Kecamatan Sinjai Utara, Senin (22/9/2025) malam.

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 22.30 WITA. Saat itu, korban baru tiba di Sinjai setelah melakukan perjalanan dari Makassar bersama rekannya.

Korban sempat menghentikan mobilnya di pelataran kampus untuk menurunkan rekannya yang menitipkan sepeda motor di lokasi tersebut.

Ironisnya, salah satu pelaku adalah oknum pejabat di Kampus UDAH Sinjai.