BULUKUMBA, Suara Jelata— Terkait upaya tindak lanjut penaganan virus corona atau covid-19, pemerintah Kabupaten Bulukumba mengeluarkan kebijakan berupa surat edaran, pada (17/3) kemarin.
Pemerintah kabupaten Bulukumba kata ketua KNPI Kecamatan Bulukumpa, tidak mampu melahirkan solusi, baginya, mereka hanya mampu menjiplak kebijakan-kebijakan daerah lain.
“Meliburkan beberapa intansi dan murid-murid itu bukan harapan masyarakat. Seharusnya ketika meliburkan seluruh pasar yang ada di Bulukumba harus juga ditutup karena orang daerah luar yang bukan orang Bulukumba pasti belanja di situ, dan barang-barangnya pun dari luar, sampai dari luar provinsi” kata Syam.
Kepanikan yang dilakukan pemerintah kabupaten, lanjut Syam, membuat sampai pelosok desa merasakan dampak yang terjadi akibat libur 14 hari ini.
“Kepanikan masyarakat seakan-akan korona ini sudah di depan mata dan ada beberapa daerah yang sudah takut melakukan aktivitas seperti biasanya” terang Syam.
Dirinya mengaku sepakat dengan intruksi bupati yang memerintahkan seluruh lurah dan kades memantau warganya yang mudik dan warganya yang mempunyai gejala.
“Menjadi pertanyaan apakah semua lurah dan desa sudah melakukan itu dan jika tidak menjalankan intruksi bupati apakah sanksi yang diberikan ini lebih solutif dibandingkan meliburkan?” tuturnya, seraya bertanya.
Lebih lanjut, dia mengajak dan berharap kepada orang tua yang punya peran penting dalam mengontrol anak-anaknya tentang pemahaman virus corona melaluai media online tentang pencegahan covid-19.
“Ayo melakukan aktivitas yang biasanya dan tidak terdoktrin dengan isu korona cukup lakukan pencegahan dengan tidak liburan ke luar daerah dan melakukan pencegehan seperti tidak bersalaman dan rajin cuci tangan” tutupnya.
Laporan: Tim SJ
