OPINI, Suara Jelata– Masyarakat Umum di Era Millenial yang berlangsung saat ini tidak bisa dipungkiri bahwa kegiatan dan tempat ternyaman berada di genggaman, dengan bermodalkan Gawai untuk bisa mengakses apa saja yang diperlukan.
Bahkan, tekhnologi saat ini tengah berada pada pada proses perkembangan juga bisa disebut sebagai kemajuan.
Indonesia yang menerapkan sistem Industri 4.0 atau Dikenal dengan Istilah Four Point O.
Dimana industri ini banyak diperbincangkan diberbagai diskusi maupun dalam dunia Politik.
Konvergensi politik yang banyak dilakukan melalui media massa menjadikan masyarakat lebih mudah mengakses informasi terkait perkembangan politik yang sedang hangat diperbincangkan oleh masyarakat luas.
Dengan perkembangan ini gaya hidup masyarakat semakin berubah, bagaimana tidak.
Bisa dilihat dari keseharian masyarakat yang banyak menggantungkan kesehariannya dengan fokus pada gawai yang digunakan.
Gaya hidup seperti ini mempengaruhi kehidupan ekonomi masyarakat, selain bisa menghemat memperoleh informasi, juga banyak yang menyalhgunakan perkembangan teknologi dan menghabiskan waktu dengan hal” yang negatif, terlebih lagi kepada anak” maupun remaja yang belum cukup umur namun karena kebebasan mengakses sehingga kebanyakan masyarakat luas sekarang memiliki penampilan kebarat-baratan.
Tragisnya sebagian dari banyaknya masyarakat menganggap bahwa konten yang di tonton dan dilihat merupakan hal yang biasa-biasa saja
Perubahan gaya hidup ini juga berpengaruh pada kehidupan sosial, yang menjadikan beberapa individu lebih senang melakukan aktifitas bersama Gawai dibanding menghabiskan waktu yang bermanfaat bersama keluarga dan lingkungan sekitar.
Keadaan ini sering dialami oleh keluarga, dimana pada saat berkumpul masing-masing lebih menghiraukan gawai dari pada berbicara dan diskusi dengan orang disekitar istilah yang sangat terkenal “mendekatkan yang jauh, dan menjauhkan yang dekat”.
Pergeseran gaya hidup ini menyebabkan banyaknya budaya kebarat-baratanan yang muncul akibat mudahnya masyarakat mengakses konten dan gambar serta cerita yang justru di timur masih melihat hal itu Tabuh.
Namum perkembangan pemikiran masyarakat tidak mampu terbendung hanya dengan kata “Konon” atau “Tidak baik” .
Perubahan – perubahan inilah yang seharusnya diperhatikan, semestinya sebagai masyarakat di era millenial lebih pandai menggunakan Teknologi yang berkembang dengan pesat, menjadikan ketersediaan kecepatan ini sebagai langkah untuk maju dan terus menggali potensi diri.
Tidak malah sebaliknya. Menjerumuskan kita kearah yang lebih down dalam tingkat pengetahuan.
Sehingga, rambatan Konvergensi sangat beroengaruh terhadap Hubungan Antara Gaya Hidup Masyarakat yang juga Berdampak pada beberapa Faktor, Ekonomi, politikndan sosial Budaya.
Penulis: KURNIAWATI ANDE (MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UMI/2016).
Isi Opini menjadi tanggung jawab penulis.