DAERAHNewsSosial

Aminah Sebatang Kara, Kerukunan Keluarga Jawa Sinjai Angkat Bicara

×

Aminah Sebatang Kara, Kerukunan Keluarga Jawa Sinjai Angkat Bicara

Sebarkan artikel ini

SINJAI, Suara Jelata—Ketua Kerukunan Masyarakat Jawa Kabupaten Sinjai, Agus Lanjar, angkat bicara terkait kondisi masyarakat miskin sebatang kara yang saat ini ramai diberitakan. Rabu, (13/6/2019).

Aminah saat ini hidup di rumah kontrakan yang tidak layak huni, tidak jauh dari rumah jabatan Wakil Bupati Sinjai Andi Kartini Ottong di Jalan Persatuan Raya, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Menurut sepengetahuan Agus Lanjar, bahwa Aminah tidak memiliki anak dan juga suami.

“Dia sudah lama itu di Sinjai, dulunya itu ikut kami di rumah, kemudian lama dia mandiri, dulu dia ada adeknya itu tapi sudah meninggal, dia sendiri juga tidak mau pulang karna dia sebatang kara dia nda punya suami, tidak ada anak,” katanya.

Agus menjelaskan, bahwa dirinya dengan Aminah bertangga kampung di Solo, Jawa Tengah.

“Usahanya itu jual jamu, sambil bawa-bawa kerupuk sehari-hari, kalau dulu itu disarankan pindah ke sini di sekitar pasar lama Jawa Baru kan banyak teman di sini,” terangnya.

Selanjutnya, Agus berharap agar pindah status kependudukan saja, karena lebih cenderung lama di Kabupaten Sinjai agar pemerintah secara resmi bisa membantu.

“Susahnya di situ, kita mau ke pemerintah setempat tapi status kependudukannya bukan orang sini, kalau umpamanya kita ajukan sebagai keluarga harapan itu, syaratnya kita tidak punya dokumen kependudukan dia warga mana, karena keluarga langsung pun di sini tidak ada, cuman tetangga kampung,” tuturnya.

Aminah (50), berasal dari Solo, Jawa Tengah dan dan menurut penuturannya sudah sekitar 15 tahun tinggal di Kabupaten Sinjai.

Suaminya pun sudah lama meninggal, dan saudaranya yang ditemaninya mengadu nasib di Sinjai ini pun telah tiada.

Saat media ini berkunjung kerumahnya, kesehariaannya begitu sederhana, dengan berprofesi sebagai penjual jamu dan kerupuk di pasar Sinjai, kelurahan Biringere.

Hasil jualannya pun digunakan untuk menyambung hidupnya dan kebutuhan makan.

“Saya lama tinggal di Sinjai, sebelum banjir bandang, dari dulu saya jual jamu hasilnya tidak seberapa asalkan halal,” katanya.

Rumah yang ditempatinya saat ini tak lain adalah kontrakan, milik salah seorang pengusaha ternama di kota ini, H. Amir.

Kondisi atap rumah kontrakannya sudah rusak dan bocor jika hujan deras.

Selain itu, WC yang ditempatinya membuang air besar sudah rusak, ditambah tidak adanya aliran listrik ke kontrakan Aminah.

Saat ini, pihak terkait dari Pemda Sinjai sudah mengunjungi Aminah dengan memeriksa kesehatan dan mendatanya.

Alam SJ