Tahanan Polres Bantaeng Meninggal, Polda: Pendarahan Pada Luka Tembaknya

Berita

KetGam: Int/ ilustasi/ Google. Selasa, (12/11).

BANTAENG, Suara JelataSugianto (23) dikabarkan meninggal dunia di tahanan Polres Bantaeng, Sulawesi Selatan pada Sabtu, (9/11).

Kabar duka itu sampai kepada istrinya, Iin Ramadhani (20), berkat si tukang becak.

Di kediaman orang tua almarhum, FAJAR menemui, Minggu, (10/11) malam, ibu dua anak itu bercerita dengan tersedu-sedu.

Bahkan pada Senin, (11/11) kemarin, kejelasan perihal apa yang membuat suaminya itu meninggal dunia pun belum diketahui oleh perempuan yang akrab disapa Iin.

“Waktu malam, saya hanya ditanya, suamiku mencuri emas dan dua Handphone (HP),” tutur Iin.

Dugaan pencurian itu pun disampaikan kepadanya, saat suami dan dirinya dibawa ke Pos Polisi di Jalan Kartini, Bantaeng, pada hari Sabtu, pukul, 02.00 Wita dini hari.

Di Pos Polisi itu, Iin mendengar kabar suaminya dipukul. Terakhir, dirinya diperintahkan jongkok di dekat mobil Avansa.

Sekitar pukul 06.30 Wita, kabar buruk pun menghampiri Iin, bahwa suaminya telah meninggal.

Kabar tersebut disampaikan oleh tukang becak yang datang Iin. Katanya, dia diminta menyampaikan ke keluarga laki-laki yang bernama Anto.

“Di situ saya langsung lari ke UGD RS Anwar Makkatutu, dan di sana tidak ada aparat satu pun. Hanya perawat di UGD,” ucapnya.

Kemudian, Iin pun dengan sigap bergerak ke Mapolres Bantaeng, menyampaikan hal itu.

“Nanti didampingi dan diselesaikan,” kata pihak Polsek Bantaeng.

Selepas itu, barulah pihak keluarga berdatangan. Lalu, jenazah diambil.

Kakak Sugianto, Jumrah Pita dg Ratu (30), menuturkan, bahwa adik satu-satunya itu baru berangkat ke Bantaeng dua hari yang lalu.

“Dia di sini (Makassar) terus, karena dia mengerjakan rumah mama saya,” ungkapnya.

Sugianto dikenal sebagai buruh bangunan. Oleh karena itu, pihak keluarga merasa amat terpukul atas peristiwa ini.

“Setidaknya betul-betul kami dikasi kejelasan, bukan begini. Tidak ada hal apa sebenarnya yang terjadi,” imbuhnya.

Kapala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulsel, Kombes Dicky Sondani, berdalih, bahwa saat Polres Bantaeng melakukan pengembangan, tersangka berusaha kabur, sehingga dilumpuhkan pada kakinya.

“Saat tiba di Polres terjadi pendarahan pada luka tembaknya dan dibawa lagi ke rumah sakit namun tidak tertolong, jadi yang bersangkutan tidak ditembak mati,” tandas Dicky.

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari suarajelata.com.

Mari bergabung di Halaman Facebook "suarajelata.com", caranya klik link Suara Jelata, kemudian klik ikuti.