MAKASSAR, Suara Jelata—Ketua Komisi Kajian Strategis Partai Demokrat Provinsi Sulsel, Muhammad Ramli Haba, menjadi pemateri dalam kuliah umum.
Kuliah tersebur di hadiri oleh sekitar 50-an mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) di Sekretariat Partai Demokrat Sulsel, di Makassar. Selasa, (19/11) kemarin.
Di hadapan puluhan mahasiswa Fakultas Ushuluddin Filsafat dan Politik, Ramli Haba, menjelaskan, terbentuknya Partai Demokrat hingga terpilihnya sang pendiri Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi Presiden dua kali berturut-turut.
Politisi senior itupun, membawakan materi sekitar satu jam, yang didampingi oleh Ketua Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BP OKK) Partai Demokrat Sulsel, Zulkarnain Paturuni.
Dia juga merupakan sosok doktoral hukum PPs-Unhas, termasuk punya pengalaman di parlemen, setelah sepuluh tahun diberi amanah menjadi wakil rakyat di DPRD Sulsel, pada Pemilu 1999 dan 2004 silam.
Mahasiswa yang hadir sangat antusias mengikuti kuliah tersebut. Hal itu terlihat saat Partai Demokrat membuka sesi tanya jawab, mahasiswa berlomba mengajukan pertanyaan.
“Saya cukup mengapresiasi, karena ini salah satu langkah maju yang berkaitan dengan kuliah lapangan. Kalau periode sebelumnya, hampir tidak ada kampus yang membawa mahasisnya keluar,” ucapnya.
Dia juga menjamin, bahwa kuliah yang dibawakannya itu mampu memberi edukasi, terkait dunia politik Indonesia kontemporer.
Selain itu, Dosen pembimbing Jurusan Ilmu Politik UINAM, Febrianto Syam, amat berterimakasih kepada pengurus partai demokrat.
“Alhamdulillah, sudah menerima kami dengan baik cukup bagi informasi dengan baik, serta menambah hasanah pengetahuan tentang politik praktis yang sebenarnya,” beber Syam.
Tak hanya itu, namun mahasiswa yang hadir dalam kegiatan tersebut mengaku sangat antusias.
“Sebenarnya bagus sekali ketika Prodi membawa kita ke partai-partai ke dewan perwakilan partai di daerah karena kita bisa merasakan langsung atmosfer politik di dewan perwakilan tersebut. Supaya kita bisa menentukan bidang mereka kedepannya sesuai dengan amanat rakyat di daerah,” tutur Muh. Wahyu, angkatan 2018 UINAM itu. (*).