News

Objek Wisata Gunung Kidul Yogya Tutup Total, PKL Sekitar Lumpuh

×

Objek Wisata Gunung Kidul Yogya Tutup Total, PKL Sekitar Lumpuh

Sebarkan artikel ini
Wisata Pantai Pok Tunggal Gunung Kidul.

YOGYAKARTA, Suara Jelata— Suasana sejumlah objek wisata di Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), betul-betul, sepi. Tak seorang pun pengunjung tampak terlihat di areal tersebut.

Kondisi seperti ini terjadi sejak Pemkab Gunung Kidul membuat edaran larangan mendatangi tempat-tempat keramaian selama virus Corona masih mewabah.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Kebijakan prosedur protokol larangan di tempat-tempat keramaian dan mengurangi aktifitas di luar rumah dilakukan, untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Pantauan di lapangan Rabu (25/3/202) kemarin, objek-objek di Gunung Kidul yang sepi bagaikan kawasan mati diantaranya Air Terjun Sri Gethuk. Ada juga Hutan Wanagama, hutan ini merupakan hutan lindung milik Universitas Gaja Mada (UGM) dan Bukit Kosakora.

Pengamat pariwisata Gunung Kidul, Widodo, penutupan objek wisata merupakan strategi yang ditempuh agar wabah virus corona ini tidak semakin meluas. Meski begitu, dampak lain muncul akibat wabah ini, perekonomian masyarakat menengah bawah jadi lumpuh.

“Wabah virus corona ini, bukan main-main dan harus kita putus jaringan penyebarannya dengan membatasi orang berkumpul segala. Tetapi resikonya pedagang kecil sekitar objek wisata mati,” jelasnya.

Yang harus dicarikan solusinya, lanjut dia, bagaimana perekonomian masyarakat kecil tidak mati dan tetap mereka bisa makan di tengah merebaknya wabah covid-19 ini.

Seorang penjaga Bukit Kosakora, tidak menepis jika perekonomian dari sektor wisata saat ini, sedang lumpuh. Menyebarnya virus corona dalam negeri yang belakangan ini heboh, menjadi salah satu faktornya.

“Saat ini, perekonomian sektor wisata di Gunung Kidul, anjlok. Tidak ada pendapatan masuk karena di tutup,” kata Fariel (41).

Tak hanya, pedagang kaki lima (PKL) sekitar lokasi wisata juga lesu. Karena, dagangan mereka tidak laku. Diakui oleh Fariel, virus corona yang mewabah tersebut tak hanya menghantam manusia dari sektor kesehatan.

“Yang banyak terpapar dampak dari covid-19 ini adalah pelaku usaha kecil khususnya PKL yang ada lingkungan objek wisata,” terang Fariel.

Laporan: Mhmd