SINJAI, Suara Jelata—Sinjai Geram kembali menyoroti keberangkatan sejumlah kepala desa yang melakukan studi banding ke kecamatan Ponggok, kabupaten Blitar, provinsi Jawa timur. Kamis, (10/6/2021).
Pihaknya menilai studi banding yang dilakukan sejumlah kepada desa di Sinjai hanya untuk menghabiskan anggaran disisa masa akhir jabatannya.
“Sisa jabatan sisa sebulan, kok tiba-tiba sejumlah kepala desa melakukan studi banding padahal masih banyak agenda yang wajib dilaksanakan diakhir masa jabatannya seperti LPPD akhir masa jabatan,” ucap Awaluddin Adil, Presidium LSM Sinjai Geram
Apalagi, dari konfirmasi beberapa waktu ke dinas PMD hanya beberapa desa yang baru melaksanakan LPPD, ditambah anggaran yang digunakan ke daerah tersebut cukup lumayan besar.
Awal menuturkan dirinya menghimpun informasi jika anggaran yang digunakan sekitar tujuh jutaan rupiah lebih yang diikuti sekitar 30 an Desa di Sinjai.
“Baiknya kepala desa yang berangkat ke Ponggok menyisakan anggaran untuk pelaksana tugas agar kegiatan di Pemerintah desa bisa berjalan sebagaimana mestinya. Apalagi menghadapi Pilkades serentak di Sinjai tahun ini,” ungkapnya.
Disisi lain, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) ikut serta memberikan ruang kepada pemerintah desa untuk melaksanakan studi banding saat polemik Pilkades serentak tak tentu arah.
Olehnya itu, kami meminta Bupati Sinjai untuk mengevaluasi kinerja kepala dinas PMD yang hanya mengurus Bimtek dan Studi banding di desa.
“Berharap bapak Bupati Sinjai untuk mengevaluasi kinerja kadis PMD yang tidak fokus mengurus Pilkades di Sinjai yang saat ini terkatung-katung,” pungkasnya.