BeritaDAERAH

Puluhan Siswa MI di Mertoyudan Keracunan, Begini Penjelasan Kepala Kemenag Magelang

×

Puluhan Siswa MI di Mertoyudan Keracunan, Begini Penjelasan Kepala Kemenag Magelang

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi anak sekolah jajan. (Siedoo.com/Iwan SJ)

MAGELANG JATENG, Suara Jelata – Mengonsumsi jajanan memang harus memilih yang benar-benar sehat, karena tidak sehatnya makanan jajanan bisa menimbulkan keracunan. Seperti dialami puluhan siswa Madrasah Ibtidaiah (MI) Maarif, Nepak, Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Rabu (21/09/2022).

Dilansir dari Tribun Jogja, sebanyak 38 siswa MI Maarif Bulurejo, mengalami keracunan massal, sehingga 17 siswa di antaranya dirawat di RSUD Tidar Kota Magelang.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Salah satu guru MI Bulurejo, Listriyani, mengatakan peristiwa berawal pada saat jam istirahat pertama para siswa jajan di luar sekolah. Diduga para siswa tersebut jajan mi tumplek. Kemudian, selang 15 menit setelah masuk kelas, ada siswa yang muntah.

“Kemudian yang lain menyusul (muntah) terjadi di kelas yang lain. Yang pertama muntah anak kelas V dan kelas VI,” katanya saat mendampingi para siswa di RSUD Tidar.

Mengetahui hal tersebut, pihak sekolah kemudian melapor ke Puskesmas Mertoyudan karena banyaknya siswa yang muntah-muntah. Selanjutnya ada yang dilarikan ke RS Harapan, ada pula yang dibawa ke RSUD Tidar.

“Di Rumah Sakit Harapan ada 21 siswa, kemudian di RSUD Tidar ada 17 anak, seluruhnya ada 38 anak,” terang Listriyani.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan RSUD Tidar Kota Magelang, Susini Rangkai Sari, mengatakan sekira pukul 11.20 WIB pihaknya menerima sebanyak 17 pasien siswa MI Maarif Bulurejo. Dikatakan, saat datang kondisi anak kebanyakan mengalami muntah-muntah disertai keluhan pusing.

“Mereka mengalami muntah-muntah, kemudian ditangani oleh tim dokter dan tenaga kesehatan kami,” kata Susi kepada wartawan di IGD RSUD Tidar Kota Magelang, Rabu (21/09/2022).

Disampaikan Susi, dari hasil asesmen dokter dan tenaga kesehatan kami, empat di antaranya memerlukan observasi lanjutan dalam artian dirawat inap. Sementara 13 anak dinyatakan observasi bergilir terlebih dahulu di RSU.

Kepala Kemenag Magelang, Panut, usai berdialog dengan para siswa di RSUD Tidar Kota Magelang menjelaskan pihaknya akan melakukan asesmen terkait jajanan sehat di sekitar madrasah.

“Yang paling penting asesmen. Sasarannya bukan di MI Maarif Bulurejo saja, nanti semuanya, pedagang-pedagang di seputar madrasah harus terjamin kesehatannya,” kata Panut, Rabu (21/9/2022).

Guna mencegah agar tidak terulang kejadian di MI Maarif Nepak, Kemenag Magelang akan membuat surat imbauan kepada seluruh MI di Magelang.

“Kami berharap melalui surat imbauan kepada madrasah, siswa jajan yang sehat, dan pihak madrasah berkoordinasi dengan para penjual sehingga peristiwa seperti ini tidak terulang,” tandasnya. (Iwan)