HALMAHERA BARAT MALUT, Suara Jelata – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Provinsi Maluku Utara (Malut) bekerjasama dengan DPC PERSAGI Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) menggelar Seminar dalam rangka Hari Gizi Nasional. Kegiatan itu dalam rangka menjawab isu strategis nasional yakni percepatan pencegahan dan penurunan stunting, Rabu (06/03/2024).
Kegiatan seminar yang dipusatkan di Aula Bidadari Kantor Bupati Kabupaten Halmahera Barat tersebut, dibuka oleh Gubernur yang diwakili Asisten I, Kadri Laetje, S.P.i, M.Si.
Dalam sambutan gubernur yang dibacakan oleh Asisten I, disebutkan, Pemprov Malut tetap konsisten serta ikut berperan aktif dalam proses pencegahan dan penurunan stunting di 10 Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Malut.
Disebutkan Kadri, dengan kolaborasi kerjasama antar DPD PERSAGI Provinsi dan DPC PERSAGI Halbar, akan menjadi tonggak penting guna mewujudkan kesatuan persepsi dan visi antara Pemerintah, organisasi terkait, stakeholder dan masyarakat guna percepatan pencegahan stunting.
“Mudah-mudahan kedepan Halbar dapat menjadi pilot project pencegahan Stunting dan Halbar juga bisa tampil sebagai kabupaten bebas stunting. Syaratnya, minimal angka Stunting harus turun sesuai yang disyaratkan WHO yakni berada pada posisi 14 persen,” ungkapnya.
Kadri mengungkapkan, jika ke depan semua stakeholder mampu berkolaborasi dan bersinergi untuk mencegah stunting maka dipastikan 10 kabupaten/kota di Malut akan bebas stunting.
Kadri menyebutkan, Stunting adalah salah satu permasalahan kesehatan nasional yang terbilang kompleks yang tengah melanda Indonesia termasuk dunia internasional. Mencermati masalah tersebut, sangat dibutuhkan terobosan berupa perubahan gizi pada seribu hari pertama proses kehamilan ibu. Pada interval waktu tersebut anak balita harus mendapat asupan gizi yang tinggi.
Untuk pemenuhan gizi ibu hamil dan balita, sangat dibutuhkan intervensi pemerintah, salah satunya adalah membangun ketahanan pangan.
“Ini akan memberi kontribusi kepada masyarakat terutama ibu-ibu hamil sehingga asupan gizi tersebut dapat terkoreksi. Upaya ini akan berdampak pada proses kelahiran anak yang sehat secara kesehatan serta memiliki kecerdasan,” sebutnya.
“Pencegahan stunting adalah proses penting yang perlu dilakukan. Stunting akan menjadi faktor pengganggu dan berefek menimbulkan kerawanan stabilitas keamanan nasional karena ekses dari generasi-generasi yang tidak berkualitas,” lanjutnya.
Disebutkan Kadri, Malut dan Halbar adalah wilayah kepulauan yang kaya dengan potensi perikanan. Mengkonsumsi ikan yang kaya dengan kadar protein hewani maka berefek terhindar dari stunting.
“Stunting, potret dari generasi yang tidak berkualitas, lemah secara IQ, emosional maupun spritual termasuk lemah fisik. Mengonsumsi ikan yang kaya protein hewani bakal mencegah stunting,” ujarnya.
Kegiatan seminar yang dihadiri oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Halbar, Ibu-ibu Dharma Wanita, Dinkes Halbar, serta Kepala SKPD se-Kabupaten Halmahera Barat juga mahasiswa Politeknik Kesehatan tersebut menampilkan dua narasumber. Narasumber tersebut adalah Dr. Rita Ramayully yang juga narasumber dari PERSAGI Pusat. Selain itu tampil juga akademisi Fahmi Abd. Hamid, M.Kes, M.Si yang juga dosen Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate. (Ateng)