BeritaNasionalNewsPeristiwa

Upacara Mengenang 74 Tahun Pertempuran Perjuangan Taruna Plataran

×

Upacara Mengenang 74 Tahun Pertempuran Perjuangan Taruna Plataran

Sebarkan artikel ini

SLEMAN DIY, Suara Jelata Gubernur Akademi Militer Mayjen TNI Legowo W.R. Jatmiko, S.I.P., M.M. memimpin Upacara Mengenang 74 Tahun Perjuangan Taruna dalam Pertempuran Plataran. Kegiatan bertempat di Monumen Perjuangan Taruna Plataran Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jumat (24/02/2023).

Gubernur Akademi Militer dalam amanatnya mengucapkan “Terima Kasih” dan “Penghargaan” kepada segenap masyarakat Plataran, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari perjalanan sejarah Militaire Academie (MA) Yogyakarta. Yang mana merupakan cikal bakal Akademi Militer Magelang saat ini.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

“Pada 74 tahun yang lalu, tepatnya pada tanggal 24 Februari 1949, telah terjadi peristiwa heroik, yaitu Belanda menyerang Dusun Plataran tempat kita berdiri saat ini. Pasukan TNI didukung oleh rakyat menerima tekanan yang luar biasa dari dua arah, yaitu depan dan belakang,” terang Mayjen Legowo.

“Pertempuran tersebut mengakibatkan delapan pejuang Indonesia gugur. Lima di antara mereka merupakan Cadet (Taruna), dua Perwira Instruktur termasuk Letda Utoyo dan anggota Tentara Pelajar,” lanjutnya.

Mengenang tentang peristiwa Pertempuran Plataran, terjadi setelah para anggota Militaire Academie berpindah markas dari Kotabaru ke daerah Selomartani. Waktu itu mereka harus berpindah markas, karena keadaan darurat di mana Kota Yogyakarta diserbu tentara Belanda.

Pertempuran Plataran, papar Gubernur Akademi Militer, bermula saat tertembaknya seorang Vaandrig Cadet bernama Abdul Djalil pada 22 Februari 1949. Waktu itu Abdul Djalil sedang melakukan patroli bersama pasukannya dan kebetulan berpapasan dengan patroli Belanda.

“Pada saat itu terjadi baku tembak yang menewaskan Abdul Djalil. Guna mengenang nama Abdul Djalil Akademi Militer menamakan Museum Taruna di Akademi Militer dengan nama Museum Taruna Abdul Djalil yang telah selesai direnovasi di akhir tahun 2022 yang lalu,” paparnya.

Selanjutnya, Gubernur Akmil, mengajak kepada generasi muda saat ini, untuk mengambil hikmah dari peristiwa heroik tersebut dengan kegiatan positif. Guna mengisi dan mempertahankan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Mayjen Legowo juga berharap, monumen Perjuangan Taruna Akademi Militer dapat dipelihara dengan baik dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Untuk pembinaan semangat juang generasi muda dan masyarakat luas.

Sebab, menurutnya, kepedulian terhadap monumen yang bernilai sejarah ini merupakan wujud nyata dari penghargaan dan penghormatan kita terhadap semangat patriotisme. Yang diwariskan oleh para Taruna Akademi Militer Yogyakarta dan para pahlawan lainnya.

“Mari kita ingat selalu kutipan dari tokoh pendiri NKRI, bahwa ‘Bangsa yang Besar adalah Bangsa yang Menghargai Jasa Pahlawannya’,” pungkasnya.

Kegiatan dilanjutkan dengan sarasehan tentang Pengembangan Monumen Perjuangan Taruna Akademi Militer. Guna bersama-sama berkontribusi positif mengembangkan Monumen Perjuangan Taruna Akademi Militer di Plataran tersebut sebagai aset daerah maupun nasional. Yang memiliki manfaat untuk semua kalangan, terutama wilayah lingkungan Selomartani, Kabupaten Sleman, DIY. (Iwan)