DAERAH

Disoal Terkait Vidio Viral Piknik Karyawan RSUD Brebes, Ini Kata dr. Sri Niti

×

Disoal Terkait Vidio Viral Piknik Karyawan RSUD Brebes, Ini Kata dr. Sri Niti

Sebarkan artikel ini

BREBES JATENG, Suara Jelata Beredar viral vidio tiktok yang menunjukan keceriaaan karyawan RSUD Brebes saat sedang dalam perjalanan di bus wisata yang diunggah di grup Facebook.

 

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Sontak, hal itu menuai Komentar miring yang terlontar dari para netizen. Tidak hanya itu, kegiatan tersebut juga mendapat sorotan dan protes dari masyarakat dan aktivis lantaran dinilai tidak memenuhi kepatutan di tengah minim anggaran dan kemiskinan extrim.

 

Seperti diketahui, sejumlah Karyawan RSUD Kabupaten Brebes, Jawa Tengah mengikuti kegiatan Outbond yang diadakan selama tiga hari dimulai, Jumat 24 Februari 2023 dengan tujuan DIY Jogjakarta.

Tidak hanya menjadi bahan bibir di media sosial, kegiatan itu juga mendapat protes dari aktifis Brebes.

 

Salah satunya, Deden Sulaiman menyayangkan kegiatan tersebut yang menurutnya perlu dievaluasi pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

 

“BLUD bertujuan untuk memberikan layanan umum secara lebih efektif, efesien dan bertanggung jawab dengan praktek bisnis yang sehat untuk membantu pencapaian tujuan pemerintah dengan kewenangan di delegasikan oleh kepala daerah,” kata Deden, Selasa (28/2/2023).

 

Dalam konteknya, lanjut Deden. BLUD Brebes mestinya ada keseimbangan antara pengelolaan keuangan BLUD dan PAD sebagai asas keadilan dan pemerataan.

 

“Bukan sebaliknya, dan ini perlu evaluasi total sistem pengelolaan keuangan BLUD,” ujarnya.

 

Sementara itu, pihak RSUD Brebes melalui Wakil Direktur, dr Sri Niti MKes ditemui media mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan reward kepada karyawan yang selama ini telah bekerja maksimal.

 

“Kami rasa kegiatan itu wajar, karena di rumah sakit di Kabupaten lain juga melakukan hal sama, dan ini merupakan penghargaan kepada karyawan yang telah bekerja penuh waktu terutama saat menghadapi pasien covid 19,” kata Wakil Direktur, di ruang kerjanya, Selasa (28/2).

 

Ia juga menilai tidak ada yang salah dengan penggunaan anggaran, karena mekanismenya sudah sesuai.

 

“Anggaran yang kami gunakan dana BLUD yang sudah di plotkan satu tahun sebelumnya melalui alokasi dana BLUD untuk peningkatan SDM, bukan menggunakan anggaran APBD, dan inipun sudah mendapat ijin dari pak Pj Bupati, jadi semua mekanisme ini sudah hal yang biasa,” jelasnya.

 

Terkait kemiskinan extrim, menurutnya, memang menjadi sebuah perhatian. Namun pihak Rumah Sakit berbuat seperti itu bukanlah sesuatu yang berlebihan.

 

“Kalau habis akreditasi apalagi kami bentuknya harus mempertahankan paripurna tentu setelah bekerja penuh waktu butuh refreshing,” tegasnya. (Olam)