KUDUS JATENG, Suara Jelata – Beragam cara dilakukan dalam mengangkat pertumbuhan ekonomi lokal, seperti membuat acara yang dapat menarik pengunjung dan menawarkan sesuatu untuk dibeli. Seperti dilakukan digelar Pemerintah Desa (Pemdes) Jangalan Kecamatan Kota Kudus berupa Pasar Bungah, Minggu (01/10/2023).
Pasar Bungah digelar di RW 01 RT 02 Desa Jangalan mengambil lokasi di sepanjang rel kereta api. Acara tersebut mampu menyedot pengunjung dan menciptakan kegembiraan warga setempat dan sekitarnya.
Kepala Desa Jangalan, Noor Azis mengungkapkan konsep dadakan ini demi membangkitkan kembali perekonomian lokal yang mana sudah lama vakum karena pandemi Covid-19. Selain itu juga menggairahkan kembali kecintaan terhadap batik yang mulai hilang tergerus zaman
“Walaupun dadakan tapi cukup luar biasa antusias warga RW 01 Desa Jangalan. Hal ini terbukti 57 stan lapak terisi dengan berbagai macam kreativitas warga. Mulai dari kuliner jadul sampai kuliner kekinian ada di sini,” ungkap Noor Azis.
Dalam kegiatan Pasar Bungah ini juga digelar Lomba Membatik, dengan alasan batik juga menjadi kearifan lokal Desa Jangalan yang perlu dilestarikan.
“Mengapa batik ini kita lombakan karena seni membatik merupakan kearifan lokal Desa Jangalan. Jadi kita upayakan jangan sampai punah begitu saja, terus dan terus kita kembangkan sampai go internasional,” imbuhnya.
Sementara itu, Olik, pemilik Omah Batik menuturkan Desa Jangalan itu punya ciri khas batik Kudusan, yaitu batik Rosada (Roda Sandang Pangan).
“Batik Rosada ini bermotif roda dokar. Ada juga batik Ello,” papar aktivis pelestari budaya membatik di Desa Jangalan ini.
Sementara itu Adira warga asli Jangalan RT 04 /RW 01 berhasil meraih Juara I Lomba Membatik yang digelar. Adira mengatakan sebenarnya dalam membatik itu banyak pembelajaran bagi pembaiknya.
“Yaitu menerapkan jiwa kesabaran dan ketelitian. Semakin teliti bersabar semakin menghasilkan karya batik yang sempurna, jadi jiwa penyabar itu modal untuk jadi juara,” katanya. (Als)
