OPINI, Suara Jelata — Apa arti kebhagiaan? pertanyaan ini sering muncul ketika seseorang kurang merasakan dan kurang mengespresikan dirinya untuk meraih kebahagian tersebut.
Banyak yang bisa kita lakukan untuk meraih kebaghaian, salah satu caranya yaitu dengan membuat seseorang bahagia.
Membuat seseorang bahagia? bagaimana bisa?? iya tentu bisa, hanya dengan membuat seseorang bahagia hati kita juga akan ikut merasakan yang namanya ketenangan, dan kebahagian.
Alhamdulillah, atas izin dan pertolongan Allah SWT, kami dari tim Rehab Hati Sinjai (RHS) bisa berbagi kebahagian di bulan suci ramadhan.
Dengan menebarkan senyum dan berbagi makanan di bulan yang penuh berkah merupakan salah satu misi dari ribuan misi yang akan dilakasanakan team Rehab Hati Sinjai di bulan ramadhan.
Untuk menebarkan kebahagiaan di tengah-tengah masyarakat, menurut banyak orang itu tidak gampang dan bahkan ada sebagian orang yang tidak bisa membuat dirinya dan seseorang bahagia.
Menurut kami berbagi, akan kebahagian itu mudah bahkan hanya dengan senyum seseorang dapat merasakan kebahagian.
Bahkan di saat seseorang gundah dan mempunyai masalah, dengan senyum seseorang tersebut bisa terlepas dari belenggu masalahnya.
Menebarkan makanan beserta senyum ditengah tengah orang yang berpuasa merupakan tujuan tim RHS yang pertama tetapi ada tujuan yang utama yang hendak kita capai, yaitu meraih kemuliaan dan mencari ridho Allah subhanahu wata’ala.
Karena tanpa izin dan pertolongan Allah, kaki ini tidak bisa melangkah di atas rel-rel kebenaran, dan tangan ini tidak bisa diayunkan ke jalan yang lurus.
Untuk itu rasa syukur atas segala kenikmatan tersebut, semoga dengan terbukanya satu pintu kebaikan dapat membuat pintu-pintu kebaikan lainnya terbuka, amin.
Menjadi bagian Dari tim Rehab Hati Sinjai juga merupakan bentuk kebahagiaan, mengapa? karena di Rehab Hati Sinjai, kita bukan cuma membuat pelatihan, atau semacamnya.
Tapi di Rehab Hati Sinjai, kita juga memanen pahala dan memperkuat ukhuwah, baik itu sesama anggota Rehab Hati, atau pun seluruh umat manusia.
Penulis : Junaedi
– Tulisan tersebut adalah tanggung jawab penuh penulis