BeritaDAERAHPeristiwa

Diduga Depresi, Seorang Pria Nekat Bunuh Diri di Cilacap

×

Diduga Depresi, Seorang Pria Nekat Bunuh Diri di Cilacap

Sebarkan artikel ini

CILACAP JATENG, Suara Jelata Diduga depresi, seorang pria berinisial EK (34) nekat bunuh diri di dapur rumah warga di Desa Pahonjehan Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap. Peristiwa tersebut diketahui pada hari Jumat, tanggal 6 Januari 2023 sekitar pukul 09.30 WIB.

Kasi Humas Polresta Cilacap Iptu Gatot Tri Hartanto mengatakan pada awalnya EK datang dari Banjar Jawa Barat ke rumah Supriyati (60) di Desa Pahonjean Kecamatan Majenang pada hari Kamis tanggal 5 Januari 2023 sekira pukul 18.00 WIB. Kemudian anak dari Supriyati yang bernama Oni Hermawan mengajak EK untuk tidur di rumahnya. Selanjutnya Oni Hermawan dan EK sempat mengobrol dan meminum kopi bersama di ruang tengah rumah Oni.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

“Setelah itu EK tidur di kamar depan, kemudian Oni Hermawan sendiri pergi sekira pukul 00.30 WIB untuk mencari belut dan ikan di sawah. Oni pulang dari mencari belut sekira pukul 04.30 WIB lalu berganti pakaian dan tidur,” terang Gatot.

Saat pulang, Oni masih melihat EK sedang tidur di kamar depan. Kemudian sekira pukul 06.30 WIB ketika Oni masih tidur datang Supriyati untuk memberikan makan kepada EK. Dan melihat EK sudah bangun tidur dan duduk di kursi kayu di samping ruangan dapur.

Kemudian Oni Hermawan bangun sekira pukul 07.00 WIB untuk membersihkan ikan hasil semalam mencari di sawah dan mencari golok, namun sudah tidak ada di ember. Oni sempat mencari di rak juga tidak ada yang akhirnya Oni Hermawan pergi menuju rumah Supriyati.

“Selain untuk menengok anaknya, Oni bertanya ke Supriyati golok untuk membersihkan ikan di mana, karena tidak ada di tempatnya. Kemudian Oni kembali lagi ke rumah dan mengambil ikan untuk dibawa ke rumah Supriyati, lalu dibersihkan ikannya di rumah Supriyati,” lanjut Kasi Humas Gatot.

Oni Hermawan kembali lagi ke rumahnya sekira pukul 09.00 WIB dan membuka pintu samping rumah melihat ada darah kemudian menutup pintu lagi. Karena tidak kuat melihat darah dan pergi lagi ke rumah Supriyati serta memberitahukan kepada Supriyati bahwa ada darah di rumahnya dan meminta Supriyati untuk melihat.

“Setelah itu Supriyati ke rumah Oni Hermawan dan melihat EK sudah berlumuran darah di dapur. Lalu Supriyati kembali lagi ke rumah untuk meminta Oni Hermawan menjemput ayahnya yang bernama Ngadimin untuk memberitahukan kejadian tersebut kepada Gampang Sutrisno,” jelas Gatot.

Kemudian Gampang Sutrisno menghubungi Petugas Polsek Majenang. Tak lama kemudian petugas bersama-sama dengan anggota Koramil 13 Majenang dan petugas medis dari Puskesmas Majenang 2 mendatangi TKP dan mengevakuasi korban.

“Menurut keterangan dari keluarganya yang di Banjar, dia (EK) mungkin putus asa, sehingga mengakhiri hidupnya. Memang menurut keluarganya, EK sedang dalam kondisi depresi dan ada riwayat kejiwaan karena banyak masalah dan tidak memiliki pekerjaan,” pungkas Kadi Humas Polresta Cilacap. (Agus)