Suara Jelata – Ketika menerima pelajaran simbiosis mutualisme bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar, mungkin kita hanya menerima beberapa contoh saja. Seperti hubungan antara kerbau dan burung jalak, hubungan antara ikan remora dengan ikan hiu, atau hubungan antara lebah dan bunga durian.
Simbiosis mutualisme ternyata terjadi antara kucing dengan tanaman Catnip (Nepeta cataria). Catnip adalah tanaman sejenis mint yang dapat meredakan batuk, serta bisa dibuat untuk minuman teh, bahkan bisa dibuat sebagai bahan pengusir serangga. Kemudian apa hubungan tanaman catnip dengan kucing?
Kucing diketahui memiliki organ pendeteksi aroma yang disebut kelenjar vomeronasal di langit-langit mulutnya. Dengan kelenjar ini kucing mampu mendeteksi tanaman tertentu yang bermanfaat baginya dengan cara mengunyah daun atau tanaman itu, salah satunya adalah tanaman catnip.
Bagi kebanyakan kucing, bau catnip saja bisa membuat mereka menjilat, berguling di atasnya, dan mencabik-cabik tanaman itu. Bagi kucing ini merupakan salah satu cara mengusir serangga yang ada di kulit dan bulunya.
Sebaliknya, kucing yang mengunyah catnip meningkatkan kekuatan tanaman catnip itu untuk mengusir serangga pengganggu. Pasalnya, catnip memang disukai banyak serangga terutama serangga pemakan daun.
Anil Oza dalam ScienceNews (23/06/2022) menuliskan, tingkah yang dilakukan kucing pada tanaman catnip akan memperkuat pertahanan alami catnip terhadap serangga. Dibandingkan dengan daun utuh, daun yang dihancurkan (kucing) mengeluarkan senyawa yang lebih mudah menguap yang disebut iridoid.
Iridoid ini berfungsi sebagai penolak serangga. Emisi yang lebih tinggi juga tampaknya mendorong kucing untuk terus berguling-guling di sisa-sisa tanaman, secara efektif melapisi diri mereka dengan semprotan serangga alami. (ScienceNews, 03/04/2021).
Masao Miyazaki, seorang ahli biologi di Iwate University di Morioka, Jepang, dan rekan-rekannya menganalisis kimia catnip dan anggur perak (Actinidia polygama). Kedua tanaman tersebut umum tumbuh di Asia yang memiliki efek euforia serupa pada kucing. Kedua tanaman secara alami menghasilkan iridoid, yang mencegah serangga menggerogoti daunnya.
Disebutkan, saat kucing bermain-main dengan pohon anggur perak, daun yang rusak melepaskan sekitar 10 kali lebih banyak iridoid daripada daun utuh, dan juga mengubah proporsi bahan kimia yang dilepaskan. Para peneliti juga menemukan bahwa catnip ketika dihancurkan melepaskan lebih dari 20 kali lebih banyak pengusir serangga, sebagian besar jenis iridoid yang disebut nepetalactone.
Dengan kedua tanaman, koktail iridoid buatan laboratorium yang meniru catnip yang rusak dan anggur perak mengusir lebih banyak nyamuk daripada larutan kimia yang diibaratkan daun utuh. Tim juga mempraktikkan dengan memberi kucing dengan dua buah piring, satu piring berisi dengan daun catnip dan anggur perak utuh dan satu lagi dengan daun yang rusak. Tanpa keliru, kucing pergi ke piring daun yang rusak, kemudian menjilat dan bermain dengan piring dan berguling-guling di atasnya. (Iwan)