Opini

Tatakrama Menjadi Anggota Grup WhatsApp

×

Tatakrama Menjadi Anggota Grup WhatsApp

Sebarkan artikel ini

Suara Jelata – Sejak munculnya WhatsApp muncul banyak grup komunikasi menggunakan aplikasi media sosial ini. Maka menjadi hal yang lumrah untuk bergabung dalam grup obrolan atau grup chat di WhatsApp.

Dari kalangan keluarga, alumni sekolah, lingkungan RT, kerja kantoran hingga berbagai komunitas. Sesuai fungsinya, grup chat WhatsApp ini sebagai sarana komunikasi kelompok secara cepat. Namun tak jarang hanya sebagai wadah komunikasi dan senda gurau yang santai dan nyaman.

Scroll untuk lanjut membaca
Scroll untuk lanjut membaca

Meski hanya sebagai wadah komunikasi dan candaan tentu harus ada etika dalam chat, posting foto atau video, juga berkomentar. Terlebih anggota grup yang kita ikuti beranggotakan multi latar belakang, profesi, serta usia.

Sebagai anggota grup chat WhatsApp kita harus pandai-pandai membawa diri dalam aktivitas chat, mengingat banyak yang menyimak apa yang kita unggah. Agar kenyamanan anggota terjaga dan grup menjadi semakin berkembang serta menyenangkan.

1. Chat dan komentar topik pembicaraan

Dalam chat di grup WhatsApp harus mengedepankan etika dan moral. Jangan sampai kita dianggap tidak sopan gegara sebuah kalimat. Karena bisa saja yang kita anggap benar belum tentu benar untuk orang lain.

Jangan komentar yang menyinggung, menyakiti anggota, posting hoax, hindari foto atau video porno, juga verbal negatif. Harus tetap menjaga tatakrama dengan sesama anggota.

2. Menghormati dan menghargai anggota lain

Dalam satu grup chat WhatsApp yang beranggota plural, wajib menghormati dan menghargai mereka. Mungkin umur berbeda dan tabiat yang berbeda mewajibkan kita melakukan hal itu.

3. Pilah dan pilih masalah
Jangan membawa masalah pribadi ke dalam grup atau sebaliknya. Karena akan merugikan diri sendiri, dan bisa juga merugikan anggota lain. Bisa jadi orang yang tidak tahu masalah pribadi kita, justru menjadi tahu, itu sama halnya kita membeberkan aib pribadi. Ketika kita yang salah posting, segera minta maaf menghapusnya untuk semua orang. Kita harus pandai memilah dan memilih masalah yang akan kita bicarakan di grup.

4. Manajemen emosi

Kendalikan emosi kita saat membaca hal yang kurang berkenan. Sampaikan melalui japri (jaringan pribadi) dengan anggota yang mempostingnya. Jangan langsung menyalahkannya di grup, atau menyalahkan admin grup, belajarlah mengelola emosi kita.

5. Jangan mencoba memecah keutuhan grup

Hal terakhir ini sangat penting untuk kelangsungan grup kita, yaitu jangan pernah mencoba memecah belah grup dengan cara-cara yang tidak terpuji. Misalnya memengaruhi anggota lain untuk keluar grup, mengajak anggota sepaham untuk membentuk grup sendiri, itu sungguh tidak etis meski dengan dalih hak azasi.

Hal lain yang lebih konyol adalah membentuk grup baru di dalam grup kita padahal sama-sama masih menjadi anggota grup semula. Ingat, tidak ada satu pun negara berdiri di dalam sebuah negara dengan rakyat yang sama. Bila kita melakukan hal itu, jangan salahkan bila kita akan dikucilkan dan dianggap konyol. (*)