Kasiren Korem 072/Pamungkas Hadiri Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana

Berita | DAERAH | Sosial | TNI
- Kasiren Korem 072/Pamungkas Kolonel Inf Yudhi Novrizal S.I.P., M.Han mewakili Danrem 072/Pamungkas hadiri peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB), Minggu (28/04/2024). (foto: Penrem072Pmk/Narwan)

KOTA YOGYAKARTA DIY, Suara Jelata Kasiren Korem 072/Pamungkas Kolonel Inf Yudhi Novrizal S.I.P., M.Han mewakili Danrem 072/Pamungkas hadiri peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) dengan tema “Siap Untuk Selamat: Tanggap, Tanggon, Trengginas Ngadhepi Bebaya”.  Kegiatan bertempat di Panggung Resiliensi pintu barat komplek Kepatihan, Jalan Malioboro No. 16, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta, DIY, Minggu (28/04/2024).

Rangkaian acara peringatan HKP meliputi, menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa, pentas seni, parade penta helix, pemberian piagam penghargaan dan pertunjukan teatrikal serta panggung hiburan.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dalam sambutannya menyampaikan bahwa peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana penting untuk mengingatkan akan kesadaran, kesiapsiagaan dan persiapan yang serius. Serta sistematis dalam menghadapi bencana di DIY.

Sebagai wilayah rentan terhadap bencana diperlukan kerjasama oleh semua pihak termasuk pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat dan media dalam menciptakan sistem pengurangan risiko bencana.

“Harapan kita adalah memperkuat kerjasama, investasi teknologi dan peningkatan pengetahuan masyarakat untuk menghadapi bencana. Mari kita jadikan peringatan ini sebagai langkah nyata dalam membangun DIY yang lebih tangguh,” jelasnya.

Sementara itu Dr. Raditya Jati, S.Si., M.Si., Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB dalam sambutannya menyampaikan bahwa BNPB mengapresiasi komitmen tinggi Gubernur DIY terhadap pengurangan risiko bencana. Dalam upaya ini BNPB bertekad mendorong seluruh Kabupaten/Kota di Yogyakarta untuk bergabung dalam kampanye “Siap untuk Selamat”.

“Yogyakarta dengan risiko bencana yang signifikan seperti ancaman dari Gunung Merapi dan gempa bumi menjadi fokus perhatian. BNPB percaya bahwa kolaborasi yang kuat semua pihak yang terlibat secara terpadu dan memiliki tujuan yang sama dapat menghadapi risiko bencana dengan lebih efektif,” ujar Dr. Raditya Jati.

Melalui pembelajaran dari pengalaman bencana khususnya penanganan gempa dan erupsi Merapi pada tahun 2006 dan 2010, BNPB memperjuangkan kebijakan pengurangan risiko bencana.

“Sebelum terjadi bencana kita dapat melakukan kesiapsiagaan, pencegahan dan mitigasi bencana,” pungkasnya. (Nar)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari suarajelata.com.

Mari bergabung di Halaman Facebook "suarajelata.com", caranya klik link Suara Jelata, kemudian klik ikuti.

Penulis: NarwanEditor: Narwan