Kerap Dilanda Banjir Rob, Warga Randusanga Kulon Minta Penanganan Serius dari Pemerintah

DAERAH

BREBES JATENG, Suara Jelata – Seringnya wilayah di desanya tergenang rob atau disebut banjir pasang surut air laut, warga Desa Randusanga Kecamatan/Kabupaten Brebes, Jawa Tengah berharap segera ada perhatian serius dari pemerintah untuk mengatasinya.

Salah satunya disampaikan Mahfudin (60) Ia yang merupakan warga Randusanga Kulon mengaku prihatin wilayahnya sering terjadi bencana rob sehingga terpaksa sering terganggu aktivitasnya.

“Sudah beberapa tahun ini wilayah kami sering Tergenang air rob, sehingga sangat mengganggu aktivitas warga,” kata Mahfudin, Minggu ( 5/5/2024) sore.

 Akibat bencana rob yang sering melanda pada malam hari itu menurutnya sangat menggangu aktivitas. Selain itu juga bisa mengakibatkan rawan penyakit.

“Kaki saya ini jadi kena gatal-gatal, anak-anak ketika beraktivitas baik mau ke sekolah maupun ke masjid juga terganggu genangan air rob. Bahkan tidak jarang air pasang ini masuk kedalam rumah warga,” tuturnya.

Akibat seringnya dilanda air rob, pihaknya berharap ada perhatian serius dari pemerintah untuk mengatasinya.

“Kami sangat berharap segera pemerintah memperhatikan dan mengatasi bencana air pasang ini agar kami bisa hidup nyaman,” tandasnya.

Sementara itu Kades Randusanga Kulon, Afan Setiono membenarkan wilayahnya sering terjadi bencana rob. Namun diakui pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin melalui anggaran desa tetapi tidak maksimal.

“Atas bencana ini, kami juga telah berupaya semaksimal mungkin mengatasinya, namun dengan anggaran desa yang di miliki tidak mampu mengatasi secara maksimal lantaran butuh anggaran besar,” kata Afan.

Oleh karena itu, pihaknya butuh peran serta pemerintah. Baik Pemkab, Pemprov maupun pusat.

Diterangkannya, untuk mengatasi banjir kali ini pihaknya juga telah berupaya mengurug beberapa titik dari swadaya masyarakat.

“Ada beberapa truk tanah urug yang kami beli untuk setidaknya menahan rob masuk ke pemukiman, dan itu dilakukan secara swadaya pemerintah desa dengan masyarakat.

“Namun itu hanya sebatas mengurangi saja dan nyatanya tidak mampu mengatasi,” katanya.

Dijelaskan Kades, banjir Rob air laut yang melalui kali sigeleng itu sebenarnya pihak pemerintah kabupaten telah berupaya melakukan normalisasi dan membuat tanggul.

“Namun itupun belum bisa mengatasi air rob yang limpas ke pemukiman dan jalan,” ujarnya.

Lantaran dianggap darurat, Kades berharap pemerintah baik daerah, provinsi maupun pusat segera mengatasi masalah banjir di wilayahnya.

“Kalau tidak salah sebenarnya sudah ada anggaran yang di plotkan untuk mengatasi banjir rob ini. Maka dari itu kami berharap dana yang sudah disiapkan itu untuk segera di realisasikan karena ini bencana dan sifatnya urgen,” ucapnya.

Diinfokan kades, dari bencana rob yang datang pada malam hari sekitar sudah satu Minggu lalu itu setidaknya ada sekitar 45 rumah dan jalan akses menuju wisata Pantai Randusanga Indah (Par’in) hingga tergenang setinggi 35 cm yang mengakibatkan tertutupnya akses wisata.

Pantauan media, sekitar pukul 18.00 WIB, tampak air mulai limpas dan mengalir menggenangi jalan tersebut. Sejumlah kendaraan juga terlihat mengalami mogok lantaran nekat menerjang genangan air. (Olam).

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari suarajelata.com.

Mari bergabung di Halaman Facebook "suarajelata.com", caranya klik link Suara Jelata, kemudian klik ikuti.