Tingkatkan Mutu Pendidikan, Ekstrakurikuler dan BTQ Jadi Program Prioritas

Kepala SD Negeri 29 Kota Ternate, Rohana Hadi, S.Pd. (foto: Ateng)

KOTA TERNATE MALUT, Suara Jelata Pemimpin baru identik dengan program baru. Begitu pula dengan kepala sekolah (Kepsek) sebagai pimpinan sebuah lembaga pendidikan.

Terobosan program yang dibuat seorang Kepsek akan selalu mengarah pada terciptanya iklim belajar yang kondusif. Pada sisi ini kolaborasi dan kerjasama antara sekolah dan masyarakat menjadi piranti penting demi pemajuan mutu pendidikan di sekolah itu.

Seperti dilakukan Kepala SD Negeri 29 Kota Ternate, Rohana Hadi, S.Pd. Kepada awak Suara Jelata, Senin (22/04/2024), Rohana yang dilantik pada Maret 2024 lalu. Ia mengatakan, langka awal setelah dilantik sebagai Kepsek adalah menganalisa setiap program yang dibuat pimpinan sebelumnya.

Dari hasil analisa tersebut, diketahui sisi kelebihan dan kekurangan dari program-program yang telah masuk dalam perencanaan program sekolah.

“Saya kemudian memformulasi cakupan program yang nantinya menjadi prioritas saya. Misalnya saya bakal mengefektifkan ekstrakurikuler sebagai sarana pengembangan minat dan bakat peserta didik,” ujarnya.

“Sejauh ini ekstrakurikuler belum menjadi wahana pencarian dan pengembangan bakat dan minat peserta didik. Oleh karena itu saya berkomitmen ke depannya ekstrakurikuler dilakukan tidak sekedar ajang serimonial, tapi lebih kepada ajang pencarian bakat dan minat siswa,” ujarnya pula.

Ia mengatakan, peran orangtua dan sekolah harus bersifat sentral. Kolaborasi dan kerjasama dimensi sekolah dan orangtua sangat menentukan untuk itu.

Selain pengembangan ekstrakurikuler, program BTQ (Baca Tulis Qur’an) dan Tahfidz Qur’an juga masuk dalam rencana kerja Kepala SD Negeri 29 Kota Ternate itu.

“Kami ingin menjadikan peserta didik ke depannya menjadi Generasi Qur’ani. Untuk memenuhi target tersebut, semua peserta didik perlu ada pembinaan dan pembimbingan khusus. Tidak hanya melalui proses pembelajaran semata. Sekolah nanti punya inovasi melakukan lomba Baca Tulis Qur’an termasuk hafalan (Tahfidz Qur’an),” ujar Rohana.

Dengan inovasi sekolah melakukan lomba, peserta didik akan terinspirasi untuk menjadi yang terbaik. Dengan begitu, setiap peserta didik akan terpanggil untuk belajar sambil mengasah kemampuan BTQ dan Tahfidz.

“Saya optimis jika sekolah dan orangtua peserta didik mampu berkolaborasi, melalui pengetahuan dasar BTQ dan Tahfidz, maka cita-cita ideal kita untuk menjadikan peserta didik ke depannya menjadi Generasi Qur’ani akan bisa terwujud,” tukasnya.

Menurut Rohana, membumikan Al-Qur’an adalah tugas mulia. Ketika pengetahuan tentang Al-Qur’an telah dimiliki, Ia haqqul yaqin akhlak dan karakter generasi bangsa ini ke depannya akan sesuai dengan tuntunan Al-Quran. (Ateng)

Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari suarajelata.com.

Mari bergabung di Halaman Facebook "suarajelata.com", caranya klik link Suara Jelata, kemudian klik ikuti.